Sabtu, 21 Januari 2012

Partai Aceh Yakin Dapat Suara 60 Persen

BANDA ACEH - Pasangan calon gubernur dari Partai Aceh (PA), dr Zaini Abdullah-Muzakir Manaf, Jumat (20/1/2012) secara resmi mendaftar ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh sebagai peserta Pilkada 2012. Pasangan Zaini-Muzakir menyatakan sudah siap menerima konsekuensi apa pun, termasuk siap menang dan siap kalah.

Zaini Abdullah, mantan juru runding dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang melahirkan MoU Helsinki didampingi Muzakir Manaf yang kini sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) menandaskan, keikutsertaan PA mencalonkan kadernya dalam pilkada, baik provinsi maupun kabupaten/kota merupakan win-win solution (jalan tengah-red) demi menjaga kelangsungan perdamaian Aceh.

Minggu, 15 Januari 2012

Kronologis Penembakan di Paya Bakong

Gagal Tangkap Buronan, Warga Serang Polisi
Lhoksukon – Seorang warga Gampong Tanjoeng Drien Kecamatan Paya Bakong Kabupaten Aceh Utara  pada 14 Januari 2012 disergap aparat gabungan dari Polres Aceh Utara sekitar pukul 18 Wib, nama warga itu sebutkanlah Rs (30), ketika polisi mendapatkan informasi bahwa Rs berada dirumah, maka polisi langsung terjun kelokasi tersebut dengan menggunakan truck.

Sabtu, 14 Januari 2012

Jika Ada Payung Hukum, KPU & Bawaslu Siap Buka Pendaftaran

Aksi Mahasiswa [foto waspada]
Sebagaimana diketahui bahwa asal-usul konflik pilkada Aceh bermula pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengeluarkan putusan no 35/PUU-VIII/2010 dikeluarkan pada 30 Desember 2010. Putusan itu memutuskan mencabut pasal 256 Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) dengan berbunyi; “ketentuan yang mengatur calon perseorangan dalam pemilihan gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati. Atau walikota/wakil walikota sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 67 ayat (1) huruf d, berlaku dan hanya dilaksanakan untuk pemilihan pertama kali sejak Undang-Undang ini diundangklan.

Rabu, 11 Januari 2012

khusus Pilkada Aceh, Mendagri mengajukan uji materi terhadap UU

Mendagri RI
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta Komisi Pemilihan Umum memundurkan tahapan pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah Aceh. Tujuannya untuk memberi ruang bagi partai lokal yang belum mendaftarkan calonnya. "Saya minta Komisi Pemilihan Umum memberikan waktu kepada partai-partai yang berhak," ujar Gamawan di kantornya, Selasa, 10 Februari 2012.


Menurut Gamawan, penundaan itu juga untuk menjaga suasana damai di Aceh. Pelaksanaan pemilihan yang demokratis dan mewakili semua elemen yang ada di Aceh juga membantu pemerintahan berjalan baik.

Bom Molotov Meledak di Rumah Cabup

Rumah Misbahul Munir [foto tribunnews]
Jakarta - Teror terus terjadi di Aceh. Kali ini penembakan dan pelemparan bom molotov terjadi di kediaman Misbahul Munir, calon bupati yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah Aceh Utara. "Kejadiannya pagi tadi, sekitar pukul 03.30," kata Kepala Divisi Humas Markas Besar Kepolisian Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution.

Menurut Saud, rumah Misbahul Munir di Kedai Kreung, Kota Makmur, Aceh Utara, ditembaki lima kali oleh orang tak dikenal. Para penembak itu kemudian melempari rumah dengan bom molotov. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Barang bukti yang ditemukan adalah lima selongsong peluru. “Berarti para penembak menggunakan senjata laras panjang atau senjata FN,” kata Saud.

Minggu, 08 Januari 2012

Pilkada Aceh Jangan Ada Bendera putih

Jumlah Pemilih Tetap Pilkada Aceh 3.227.586 Orang 
BANDA ACEH – Kekisruhan dan aksi kekerasan jangan sampai mempengaruhi terlaksananya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Aceh. Lebih penting lagi saat Pemilukada berlangsung, 16 Februari mendatang, jangan ada bendera putih (Golput) di Aceh.

Hal ini ditandaskan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Devisi Sumber Daya Manusia (SDM) Abdul Aziz kepada Rakyat Aceh (grup JPNN) saat melakukan kunjungan ke Lhokseumawe, kemarin.“Saya yakin teman-teman (DPRA) disana tidak mengibarkan bendera putih dan kalau ada masalah dapat diselesaikan,” ujar Abdul Aziz.

Aceh Merupakan Kerajaan


Seorang anak yang bernama Ramadhan (17), tinggal di sebuah desa pedalam Kabupaten Aceh Utara, yang tepatnya di Gampong Blang Gunci Kecamatan Paya Bakong kabupaten setempat. Anak yang hidup tanpa ibunya ini, hanya didampingi ayahnya yang bernama M Adam (38), Ramadhan sehari-hari hidup dilingkungan Dayah (pasantren) yang tepatnya  di Dayah Lhokmon Puteh Kota Lhokseumawe.

Dalam beberapa hari terakhir ini Ramadhan pulang ke kampung halamannya karena di Dayah tersebut sudah libur, selama di kampung Ramadhan berteman dengan anak-anak yang ada di kampung tersebut, sebagaimana teman lamanya.

Namun belakangan ini Ramadhan kesulitan mendapatkan kebutuhan hidupnya, karnya ayahnya Adam tidak di kampung, melainkan ditempat istrinya yang baru. Namun Ramadhan tetap mencari kebutuhan hidupnya sendiri walaupun berat tantangan yang harus ia hadapi mengingat dia masih belum pantas mencari kebutuhan hidup tersebut.

Ramadhan yang duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) ini, terus berupaya mendapatkan kebutuhan hidup, sehingga ia terpaksa pergi naik gunung bersama dengan orang-orang yang tidak seusianya.
Sekitar dua minggu di gunung ramadhan kembali turun ke kampung, tiba-tiba pandangan dan pembicaraannya sangat berubah, seakan-akan dia mengetahui permasalah yang sedang dihadapi Aceh saat ini.

Sehingga dia mengatakan “buya krung teudong-dong, buya tamoeng meuraseuki” (buaya sungai berdiri, buaya masuk dapat rejeki), asal ada yang tidak beres dihancurkan termasuk yang menentang. Kalian jangan takut katanya.

Selama 5 jam lebih Ramadhan memaparkan kehendaknya tersebut, tiba-tiba timbul dugaan masyarakat bahwa ada sesuatu yang terjadi sama dia. Karena pembicaraan yang disampaikan tersebut belum seharusnya diketahui Ramadhan, namun kuat dugaan dia kemasukan akibat naik turun gunung tersebut.

Sehingga pemuda Gampong Blang Gunci terpaksa memanggil orang yang bisa menyembuhkan dia terhadap apa yang sedang dia alami, sebutkanlah dukun.

Nampaknya dia tidak mempedulikan dukun tersebut, dan terus mengatan yang penting jangan runtuh “ingat” kalau tidak saya potong leher. Allah bersama kita, hanya dua pihak yaitu “kita dan Allah”, namun ketika dukun tersebut membacakan do’a, dia sekali-kali membawa tawa orang yang sedang melihat dia dengan mengatakan jangan keras-keras cukup dengan perasaan saja. Saya ini sedang dimasukan tenaga dalam, sehingga puluhan orang yang sedang melihat dia tidak menahan tawanya, seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

Dalam aksinya tersebut selalu mengatakan Allah bersama kita, tadi saya sudah berjumpa dengan Tgk Lah (mungkin maksudnya Almarhuh Tgk Abdullah Syafi’i pada waktu itu panglima GAM) supaya kita jangan lupa daratan, kita kalau keluar Aceh harus takut orang lain karna kita orang Aceh dan yang kita jalankan agama, kalau pohon pinang tetap pohon pinang tambahnya.

Sekali-kali dia mengatakan “apakah kita sudah di DPO”, Allah bersama kita, Allah dengan makluk dan Allah segala-galanya.


Ayah Rayek

Sabtu, 07 Januari 2012

Pembawa senjata api Asal Aceh ditangkap di Langkat

Aparat keamanan memeriksa penumpang bus angkutan antar provinsi Banda Aceh-Medan di jalur transit Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Selasa (6/12). Polisi dibantu TNI AD terus mengintensifkan razia senjata api pasca maraknya kasus penembakan di Aceh. (FOTO ANTARA/Rahmad)
Langkat, Sumatera Utara  - Polisi dari Kepolisian Resor Langkat, Sumatera Utara, berhasil menangkap tiga tersangka yang membawa dua senjata api jenis FN berasal dari Aceh tujuan Medan. Penangkapan itu hasil dari razia kendaran bermotor di wilayah mereka.

Nama dan Foto Korban Penembakan di Aceh

Selama aksi penembakan yang belum diketahui motif, tujuan dan dalang di balik penembakan tersebut, telah membuat situasi keamana Aceh yang sangat memprihatinkan. Dari beberapa aksi penembakan tersebut telah menjatuhkan 9 korban meninggal dan 15 koban luka berat. 

Sementara semua korban tersebut adalah warga pendatang dari luar Aceh, namun anehnya sasaran penembakan ditujukan pada masyarakat paling bawah seperti pekebun, penggalian,  penjaga toko boneka serta pekerja banggunan dan korban itu diduga etnis Jawa. Berikut keterangan mengenai korban:

Buka Pendaftaran Lagi, KPU Menunggu Fatwa MK

I Gusti Putu Artha. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Sebagaimana usulan Dewan Pimpinan Rakyat Aceh (DPRA) dalam rapat bersama di Kantor Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (4/1/2012) yang membahas pilkada Aceh, mengusulkan agar penyelenggara pemilu membuka kembali pendaftaran bagi Partai Aceh.

Sementara pada pemilihan legislatif tahun 2009 lalu, Partai Aceh merupakan partai mayoritas di daerah Serambi Mekah dengan perolehan suara signifikan hingga 75 persen.

Jumat, 06 Januari 2012

Tanggapan Para Pihak Terhadap Penembakan di Aceh

  1. Imparsial: penembakan di Aceh bernuansa politik
  2. Anggota Komisi III DPR RI, Polri diminta bertindak cepat atasi penembakan di Aceh
  3. Anas: Jangan Rusak Perdamaian di Aceh 
  4. Nasir Djamil, ada upaya menciptakan konflik horizontal
  5. Gubernur Aceh, Penembakan Terkait Ekonomi
  6. Menhan, Penembakan Masih Menjadi Ranah Polisi
  7. Humas Polri, Dua Orang Petani Telah Ditetapkan Menjadi Tersangka
  8. Menkopolhukam, Penembakan Dipicu Kecemburuan Sosial
  9. PPMJ,  Aksi Penembakan Banyak Pihak Bermain
  10. Yusuf Kalla, Potensi Konflik di Aceh Bukan Lagi Dengan Pemerintah 

1. Imparsial: penembakan di Aceh bernuansa politik
Korban Penembakan di Aceh Besar [foto ataranews]
Lembaga Swadaya Masyarat (LSM) Imparsial menilai rangkaian penembakan yang terjadi di Aceh akhir-akhir ini bernuansa politik. "Kondisi ini bisa kita lihat secara nasional, bahwa Aceh adalah modalitas Presiden Yudhoyono. SBY naik jadi presiden dengan suara 93 persen lebih di Aceh ini mencitrakan SBY sebagai sosok perdamaian. Kalau ini berarti ada penghancuran modalitas SBY, oleh karena itu pemerintah ekstra waspada," kata peneliti senior Imparsial Otto Syamsudin Ishak saat jumpa pers di Kantor Imparsial, Jakarta, Jumat. 


Penembakan Kembali Terjadi di Aceh, 3 Korban

Ilustrasi
Banda Aceh – Penembakan oleh orang yang belum diketahui indetitasnya kembali terjadi di Aceh, kali ini menimpa Tiga korban di Aneuk Galong, Suka Makmur, Aceh Besar. Semua korban tersebut adalah pekerja bangunan asal Jawa, (5/1).

Para korban penembakan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh.

Sebagaimana dikabarkan VIVAnews, Tiga orang mengalami luka-luka akibat aksi penembakan misterius yang kembali terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam. Satu orang diantaranya kritis. Saat ini mereka semua diungsikan dari lokasi kejadian.

Kamis, 05 Januari 2012

Minim Saksi, Polisi Kesulitan Ungkap Motif Penembakan di Aceh


Ilustrasi [politikana.com]

Jakarta - Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh AKP Isharyadi mengatakan, polisi kesulitan membongkar motif penembakan karena minimnya saksi-saksi sehingga informasi yang didapat dari hasil pemeriksaan tak detail.

"Sejauh ini, sudah enam saksi yang diperiksa, tapi semua belum sepenuhnya memberi gambaran pelaku," kata Isharyadi kepada wartawan di kantornya, Rabu (4/1/2012).

Buka Pendaftaran Pilkada Aceh Kembali, Ada di KPU dan Banwaslu

Jakarta - Pemerintah menyerahkan usulan DPR Aceh soal perpanjangan masa pendaftaran pemilukada kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, usulan itu diterima asal tidak mengubah jadwal pemilukada Aceh. Gamawan berharap dua penyelenggara pemilukada itu bisa memberi jawaban atas usul tersebut pada pekan ini.

Rabu, 04 Januari 2012

Penembakan di Aceh Terkait Masalah Ekonomi

JAKARTA - Dugaan motif politik dibalik aksi penembakan yang terjadi di Aceh dibantah Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Ia menegaskan aksi penembakan sama sekali tak ada kaitannya dengan politik.

"Setelah kami teliti, kami simpulkan itu tidak ada urusannya dengan politik, tetapi lebih terkait dengan ekonomi dan kesempatan kerja,” terang Irwandi saat ditemui di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (4/1).

Ia menyatakan motif ekonomi kuat kaitannya dengan aksi penembakan di Bireun dan Aceh Utara. Namun, Irwandi belum mengetahui dengan jelas apa motif di balik aksi penembakan di Banda Aceh.

Kontras: Polisi Aceh Duduki Peringkat Pertama Pelanggar HAM

Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Aceh, mencatat kasus kekerasan dalam penegakan syariat Islam merupakan kasus tertinggi di tahun 2011 dengan 46 kasus. Sedangkan pada 2010 tercatat 55 kasus.

Memandikan warga yang diduga melakukan pelanggaran syariat Islam, merupakan tindak yang paling sering terjadi, setidaknya ada 26 kasus sepanjang tahun, diikuti tindak pemukulan sebanyak 15 kasus.

Kesepakatan di Jakarta, Pilkada Tetap 16 Februari 2012


Ilustrasi [e-dukasi.net]
Jadwal pemilihan kepala daerah Provinsi Aceh dan 16 kabupaten/kota dipastikan tidak berubah dari 16 Februari 2012. Hal ini disepakati dalam pertemuan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Ketua DPR Aceh Hasbi Abdullah,  penyelenggara pemilu, musyawarah pimpinan daerah,  dan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, serta Menteri Dalam Negeri.

"Kami sudah bersepakat bahwa jadwal pemilihan tidak akan berubah lagi. Sebelumnya pilkada sudah diundur empat kali," tutur Mendagri Gamawan Fauzi, Rabu (4/1/2012) di Jakarta.

Foto FKMIPOL


Selasa, 03 Januari 2012

Polri Kerahkan 780 Personel Amankan Pilkada Aceh

Besok Mendagri Bertemu Gubernur Aceh Bahas Pilkada
FOTO ANTARA/Saptono/ss/Spt/10
Sejumlah peristiwa penembakan dan kekerasan terjadi di Aceh belakangan ini dikhawatirkan akan mempengaruhi jalannya proses Pilkada di Aceh pada Februari mendatang. Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution menyatakan pihaknya akan mengirimkan pasukan tambahan ke Aceh untuk membantu pengamanan jelang Pilkada. 


Sekitar 780 pasukan akan ditambahkan Markas Besar Polri ke Aceh. Jumlah tersebut, kata Saud bisa bertambah jika dibutuhkan lebih banyak lagi oleh Polda Aceh. "Diharapkan proses pilkada di Aceh berjalan tertib dan tidak ada gangguan," ujar Saud di Jakarta, Selasa (3/1/2012).

Aksi Penembakan di Aceh Ditujukan Pada Etnis Tertentu



senjata api AK-56 bekas konflik Aceh (Antara/ Rahmad)
Aksi penembakan yang terjadi di Aceh baru-baru ini dinilai bukan tindak kriminal biasa. Saat ini, suhu politik di Aceh dinilai seperti api dalam sekam terkait Pemilu Kada di provinisi tersebut.

Sejauh ini jumlah korban penembakan misterius di Provinsi Aceh terus bertambah. Kasus penembakan pada malam pergantian tahun 2011 ke 2012 belum terungkap, Senin (2/1) lalu polisi kembali disibukkan oleh aksi penembakan pada Minggu pukul 20.00.

Senin, 02 Januari 2012

Pilkada Aceh Diikuti 115 Pasangan Calon

Banda Aceh - Sebanyak 115 pasangan calon kepala daerah bakal bersaing pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Aceh yang dijadwalkan digelar serentak 16 Februari 2012. Empat dari 115 pasangan bakal berebut posisi gubernur dan wakil gubernur.

"Semua pasangan dinyatakan lulus verifikasi dan telah mendapat nomor urut dari KIP Aceh dan KIP kabupaten kota," kata Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Abdul Salam Poroh di Banda Aceh, Senin (2/1).

Ada Kinerja Intelijen di Balik Penembakan di Aceh ?


Aksi penembakan yang terjadi di Aceh Utara, Bireun dan Banda Aceh, ternyata mendapat perhatian serius berbagai pihak bahkan aksi penembakan yang belum terindefikasi tersebut dikecam semua pihak. Bagaimana tidak, aksi yang terjadi itu merupakan olahan dari kelompok-kelompok tertentu yang tentu mencoba menganggu perdamaian yang saat ini sedang dijaga bersama di serambi mekkah.

Dari beberapa korban penembakan tersebut dapat kita lihat bahwa hampir 99% adalah korban berasal dari luar Aceh, seperti korban penembakan di PT. Satya Agung Aceh Utara merupakan asal Sumatra Utara dan diduga etnis Jawa, 3 korban penembakan di Bireun tepat di malam pergantian tahun 2011 juga asal luar Aceh dan diduga etnis Jawa.

Penembakan kembali terjadi di Aceh Utara, 2 Meninggal

Ilustrasi penembakan ( ANTARA/Andika Wahyu)
Aksi penembakan brutal yang terjadi di PT. Satya Agung pendalaman Aceh Utara Beberapa minggu lalu, yang mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, kemudian terjadi lagi di Bireun dan Banda Aceh di malam pergantian tahun baru 2012 yang mengakibatkan 3 orang meninggal di Bireun dan satu orang di Banda Aceh,  kemudia disusul lagi penembakan di Langkahan Aceh Utara tepat pada pukul 20.30 wib (1 Januari 2012).

Sebagaimana dikabarkan tribunnews.com dari Kabupaten Aceh Utara, Dua warga daerah pedalaman Kecamatan Langkahan Aceh Utara di Blok B Serkey tewas ditembak Kawanan Kelompok bersenjata tidak dikenal. Kawanan itu diperkirakan lima orang.

Minggu, 01 Januari 2012

Lagi, Penembakan Di Dua Tempat Di Aceh 4 Meninggal

Polda Aceh Tangkap Dua Pemuda Terduga Penembak 
Foto Korban Penembakan di Banda Aceh dan Bireun

Ilustrasi
Aceh – Selama dua bulan terakhir ini menjadi momentum utama para peneror, penembakan, pengancaman, tak terkecuali kriminalitas terhadap pemerkosaan, mutilasi di Aceh Utara, perampokan serta yang lebih konyolnya lagi masalah korupsi yang tidak habis-habisnya di pangkas pihak berwajib.

Di Banda Aceh dilaporkan seorang karyawan toko boneka di Jalan T Iskandar, Ule Kareng, Banda Aceh ditembak orang tak dikenal. Korban langsung tewas seketika sebagaimana dilansir detikcom (31/12/2011)

 
Design by Safrizal Ilmu Politik UNIMAL | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls