Ternyata Berisi Batu Giling
Seorang anggota Tim Jihandak sedang menjinakkan benda yang diduga bom di depan Kantor Bupati Bireuen. |
BIREUEN - Sebuah bungkusan plastik yang diduga bom ditemukan di
Pos Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) depan Kantor Bupati Bireuen,
Rabu pagi (21/12). Setelah diperiksa, ternyata bungkusan plastik itu
hanya berisi anak batu penggiling bumbu masakan.
Benda asing yang diduga bom tersebut, pertama kali dilihat pengguna jalan yang melintasi kantor Bupati Bireuen sekitar pukul 06.30 WIB. Benda itu ditaruh persis di bawah jendela pos Satpol PP yang berada di depan pintu gerbang sebelah timur Kantor Bupati Bireuen. Di atas benda tersebut tertancap sehelai kain hitam berbentuk bendera bertulisan Arab.
Tak pelak, teror bom tu membuat panik pegawai Kantor Bupati dan pengguna jalan Medan-Banda Aceh. Untunglah lokasi temuan benda tersebut berada di luar pagar, persis di pintu gerbang Kantor Bupati sebelah timur yang selalu tertutup. Sehingga tidak begitu berpengaruh terhadap aktivitas perkantoran.
Begitu menerima informasi dari masyarakat, aparat Kepolisian setempat langsung meluncur ke lokasi dan memasang police line. Tak lama kemudian, Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Datasemen B Pelopor Lhokseumawe yang dipimpin Pasie Ops, Ipda Iswahyudi, tiba di lokasi. Mereka langsung menempuh prosedur resmi untuk memastikan benda yang diduga bom tersebut.
Dengan berpakaian anti ledakan, seorang di antara mereka dengan hati-hati mendekati benda asing itu. Dia lekas mengaitkan bungkusan plastik tadi ke bentangan tali yang telah dipasang terlebih dahulu untuk pengevakuasian benda yang diduga berbahaya tersebut.
Upaya penjinakan benda mencurigakan itu sempat menimbulkan kemacetan sekitar setengah jam di dua arah jalan Medan-Banda Aceh. Suasana semakin tegang ketika operator bom Bripka Asep Mulya, SH, yang berpakaian anti ledakan bak astronot, memotong sejumlah kabel yang melilit benda mencurigakan tersebut.
Setelah Tim Jihandak memeriksanya dengan seksama, ternyata bungkusan plastik tadi hanya berisi anak batu penggiling bumbu masakan dan satu bongkahan batu lagi berukuran kecil yang dibalut dengan lakban hitam. Sekilas dilihat dari luar, benda itu memang mirip bom. Apalagi dilengkapi dengan beberapa helai wayer listrik dan antene radio.
Kapolres Bireuen, AKBP Yuri Karsono, SIK, didampingi Dandim 0111/Bireuen, Letkol Inf Muhammad Arfah kepada wartawan seusai prosesi penjinakan tersebut menerangkan. Benda yang sengaja dibalut menyerupai bom itu, ternyata berisi dua bongkahan batu. Salah satunya merupakan anak batu penggiling bumbu.
“Benda itu beratnya sekitar 2 kilogram. Barang bukti lain, lembaran kain hitam bertuliskan simbol-simbol Islam. Secara tegas saya nyatakan, ini murni upaya teror untuk meresahkan masyarakat. Karenanya, saya imbau agar masyarakat jangan mudah terprovokasi,” ujar Yuri Karsono.
Berita Terkait:
Sumber: modusaceh.com