Senin, 11 Juli 2011

Sudan Selatan Merdeka

Sudan Selatan Akan Menjadi Anggota PBB ke-193


Juba - Republik Sudan Selatan sudah mengumumkan kemerdekaan pada Sabtu [09/07], tinggal menunggu untuk diakui sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ke-193 dan berharap dapat menjaga perdamaian dengan utara setelah perang beberapa dasawarsa terakhir.

Ketua Majelis Legislatif Sudan Selatan James Wani Igga membaca teks Proklamasi Kemerdekaan Sudan Selatan, disambut sorak-sorai ratusan ribu orang yang berkumpul di dekat Makam John Garang, pendiri Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan (SPLM).

Seorang pria Sudan Selatan mengibarkan bendera nasional saat ia menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan di Juba, 9 Juli 2011. [Photo: Reuters/Thomas Mukoya]
Parade militer digelar sebelum ketua parlemen memproklamasikan kelahiran Republik Sudan Selatan, dan menaikkan bendera baru Sudan Selatan.

Salva Kiir Mayardit mengambil sumpah jabatan sebagai Presiden republik baru itu setelah ia menandatangani Konstitusi Transisi Sudan Selatan.

Kerumunan orang-orang memainkan drum lokal dan menari. Pada saat bendera nasional Sudan Selatan dikibarkan orang-orang terharu, kemudian meneriakkan slogan-slogan “Hidup Sudan Selatan” secara berulang kali. 

Presiden Sudan Selatan Salva Kiir Mayardit (Kiri) dan Presiden Sudan Oman Hassan al-Bashir menghadiri upacara Hari Kemerdekaan di Ibukota Juba, 9 Juli 2011 [Photo: REUTERS/Thomas Mukoya]
Presiden Sudan Omar al-Bashir berdiri di samping Kiir menyaksikan parade militer yang dipimpin oleh Tentara Pembebasan Rakyat Sudan Selatan (SPLA), yang telah berjuang puluhan tahun berperang dengan pasukan pemerintah Sudan.

"Akhirnya kami merdeka. Jutaan nyawa tidak hilang sia-sia," kata Kepala Staf SPLA Jenderal James Hoth Mai kepada wartawan Xinhua. "Kami ingin menjaga perdamaian dengan utara dan kami yakin dapat menjaga orang-orang kami."

Tidak ada pertempuran di daerah perbatasan meskipun situasi di wilayah Abyei yang dipersengketakan masih tegang, katanya.

Orang-orang menari di atas mobil selama perayaan hari kemerdekaan Sudan Selatan di Juba, 9 Juli 2011.
 [Photo: REUTERS/Goran Tomasevic]
"Sebagai negara yang baru didirikan, kami ingin berkomunikasi dengan semua anggota masyarakat internasional," katanya. 

"Kami memiliki minyak, tanah subur dan orang-orang berani, tapi kami tidak memiliki keterampilan atau infrastruktur. Kami perlu dunia untuk membantu kami karena memulainya hampir dari nol.”

Selama referendum penentuan nasib sendiri pada bulan Januari lalu, hampir 99 persen dari pemilih menyetujui pemisahan diri Sudan selatan. Hasilnya diakui oleh pemerintah Sudan dan masyarakat internasional, sehingga membuka jalan bagi kemerdekaan Sudan Selatan pada 9 Juli 2011. | AT/ZK/Xinhua
sumber http://www.acehtraffic.com/2011/07/sudan-selatan-akan-menjadi-anggota-pbb.html

 
Design by Safrizal Ilmu Politik UNIMAL | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...; linkwithin_text='Baca Juga:'; Related Posts with Thumbnails