Senin, 26 Desember 2011

Rakyat Aceh Peringati 7 Tahun Tsunami

  • Peringati 7 tahun tsunami Aceh dipusatkan di lapangan golf Lhoknga
  • Peringati 7 tahun  tsunami diisi ceramah  Ustaz Arifin Ilham dari Jakarta
Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh.

Gempa terjadi pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° EKoordinat: 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.


Presiden  RI, bersama seorang korban
Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.

Sementara ribuan warga menghadiri doa bersama dalam acara puncak renungan memperingati tujuh tahun tsunami Aceh di lapangan golf Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Senin. 

Ribuan warga dari pegawai negeri sipil, pelajar dan santri beberapa dayah di Aceh Besar serta masyarakat larut dalam zikir dan doa mengenang para korban tsunami pada 26 Desember 2004.

Renungan tersebut turut dihadiri Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Wagub Muhammad Nazar, Ketua DPR Aceh Hasbi Abdullah, dan sejumlah pejabat intansi pemerintah, serta TNI/Polri.

Sejumlah turis dan akademisi dari Jepang ikut menyaksikan peringatan tujuh tahun tsunami.

Di lokasi, para tamu dari Jepang itu menyediakan bunga kertas warna kuning. Masyarakat leluasa menulis di kertas itu tentang hikmah tsunami yang terjadi di Aceh. 

Lhoknga merupakan salah satu kawasan di Aceh Besar yang paling parah terkena tsunami, bahkan hampir 80 persen penduduknya diperkirakan meninggal dan hilang.

Jalan-jalan menuju lokasi peringatan macet, karena banyak kenderaan dipintu masuk sekitar lapangan golf.

Selain zikir bersama, peringatan tujuh tahun  tsunami itu juga diisi ceramah  Ustaz Arifin Ilham dari Jakarta. Zikir dan doa mengenang peristiwa tsunami yang dipimpin ustad Arifin Ilham tersebut. Sejumlah jamaah tak kuasa menahan tangis saat Ustad Arifin memimpin doa untuk para syuhada tsunami.

Dalam doanya, Ustad Arifin mengucapkan setiap cobaan itu adalah kebijakan Allah SWT yang sudah mengetahui maknanya. Setiap yang diselamatkan juga karena kekuasaan Allah, bukan karena ia pandai.

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dalam sambutannya mengatakan sulit melupakan peristiwa tsunami tujuh tahun lalu. "Peristiwa itu tidak hanya menghancurkan sarana dan prasarana yang ada, tapi juga merusak sendi kehidupan masyarakat," ujarnya.

Karena itu, Irwandi mengajak seluruh masyarakat untuk terus bangkit dan memberdayakan diri membangun ekonomi, membangun Aceh yang lebih baik ke depan. 

Menurutnya, kita juga telah melihat bagaimana tsunami dahsyat melanda Jepang pada Maret lalu. "Pemerintah Aceh tergerak ingin membantu, tapi kami juga lagi kekurangan. Jadi kami terus membantu memberikan semangat buat mereka," ujarnya.

Irwandi juga mengingatkan masyarakat untuk terus siaga terhadap bencana gempa dan tsunami, mengingat Aceh terletak pada dua lempeng Bumi. 

Sementara itu di berapa lokasi lain masyarakat melakukan doa bersama di masjid-masjid dan melakukan ziarah ke makam korban tsunami.

Tsunami Aceh tujuh tahun lalu menyebabkan sekitar 200 ribu orang meninggal dunia dan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.

Foto memperingati 7 tahun tsunami
Setiap tahun warga Aceh berdoa untuk memperingati bencana tsunami yang menerjang wilayah itu pada 26 desember 2004. (ANTARA/Puspa Perwitasari)
 
foto
Ratusan warga menggelar doa dalam rangka mengenang tujuh tahun bencana tsunami yang menewaskan 200 ribu jiwa lebih warga di Provinsi Aceh tujuh tahun lalu. ANTARA/Irwansyah Putra

Ustad Arifin Ilham bersama Wali Kota Makassar, Ilham Arif Sirajuddin



7 Tahun hilang akibat tsunami kini kembali ke keluarganya


Meri Yulanda alias Herawati (kanan) bersama ayahnya Tarmius, gadis 16 tahun asal Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, yang hilang tujuh tahun lalu saat musibah gempa bumi dan tsunami di Aceh kini telah kembali ke keluarganya


Sumber kutipan: antaranews.com, tribunnews.com dan tempo.co, serta wikipedia.org

 
Design by Safrizal Ilmu Politik UNIMAL | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...; linkwithin_text='Baca Juga:'; Related Posts with Thumbnails