Kamis, 03 November 2011

Massa Tiga Daerah tuntut tunda Pilkada

Foto atjehpost
Aceh Ribuan massa aksi damai dan doa bersama menuntut pilkada ditunda  melancarkan aksi di tiga daerah yaitu Bireun, Kota Lhokseumawe dan Aceh Tamieng. Massa  yang datang dari pelosok-pelosok kampung didaerah tersebut menganggap pelaksanaan pilkada Aceh tidak sesuai dengan MoU dan UUPA, oleh karena itu kami sepakat melakukan aksi untuk mendukung proses perdamaian yang telah tercapai, ujar Saifullah (28) peserta aksi Lhokseumawe kepada fkmipol Aceh. Kamis (3/11)


Bireun
Aksi damai dari gerakan sipil menuntut pilkada ditunda berkumpul Cot Gapu, setelah bergerak dari empat titik yakni Terminal Jeunib, Bireuen, Cot Ijo, dan Masjid Kuta Blang.

Pada pukul 09.00 WIB, massa bergerak ke Lapangan Cot Gapu. Dari sini massa menuju ke kantor Bupati Bireuen. Setelah itu bergerak ke kantor Komisi Independen Pemilihan, Majelis Permusyawaratan Ulama dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten.

Dalam orasinya massa meminta pilkada tetap dihentikan sampai konflik regulasi diselesaikan. Massa juga meminta UUPA dilaksanakan sesuai Mou Helsinki. Jumlah massa yang datang diprediksi Mursalin, koordinator aksi di Bireuen, berjumlah 10 ribu orang. [atjehpost]

Lhokseumawe
Aksi damai menuntut penundaan pilkada di Lhokseumawe di pusatkan di lapangan Hiraq. Dimana para massa ini datang dari dua daerah yaitu Lahokseumawe dan Aceh Utara. Pantauan fkmipol Aceh dilapangan jumlah massa sekitar 2000 lebih.

Sementara di panggung dalam lapangan, terlihat dua spanduk besar yang dipasang Gerakan Sipil Pendukung UUPA Sesuai Mou Helsinki. Spanduk pertama bertuliskan 'Maklumat Masyarakat Pase Stop Pilkada Demi Cegah Konflik Laten, Segera Selesaikan Konflik Regulasi Pilkada Sampai Tuntas. Mou Helsinki UUPA Modal Perdamaian Aceh-Indonesia'.
Sedangkan spanduk satu lagi berisi tulisan 'Demi Perdamaian Kami Masyarakat Pase Menuntut Legislatif, EKsekutif, dan KIP Aceh Utara dan Lhokseumawe Segera Hentikan Pilkada. Segera Selesaikan Konflik Regulasi Pilkada'.

Sementara dalam aksi tersebut Majelis Ulama Nanggroe Aceh atau MUNA memimpin zikir bersama peserta aksi damai di Lapangan Hiraq, Lhokseumawe, Kamis (3/11)
 
Aksi damai tersebut dikawal ketat Kepolisian Resor Lhokseumawe dan pasukan Brimob Kompi 4 Jeulikat.

Aceh Tamieng
Massa aksi damai di Aceh Tamiang yang menuntut penghentian pilkada berkumpul ke Masjid Nur Hasanah Kampung Kebun Terban, Kamis (3/11).

Aksi di Aceh Tamiang dipusatkan di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten. "Karena itu wakil rakyat. Ibaratnya satu orang anggota DPRK itu mewakili seribu masyarakat," ujar Azwana, Ketua Komite Mahasiswa dan Pemuda Aceh atau KMPA Aceh Tamiang.

Aksi ini, kata dia, tak terpengaruh oleh keputusan sela Mahkamah Konstitusi Rabu (2/11) kemarin yang memerintakan KIP membuka kembali pendaftaran calon kepala daerah di Aceh.

Azwana menilai walau ada keputusan tersebut, konflik regulasi belum selesai.[atjehpost]

 
Inilah 30 organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Sipil Pendukung UUPA sesuai MoU Helsinki  di Lhokseumawe di antaranya adalah; KMPA Aceh Utara, KMPA Lhokseumawe, FOPKRA Lhokseumawe, KPP, LSM Siploh, LSM Leukat, LSM Meuligo Pase, Gempa, Geupeusapa, Keumala, Peudap, Srikandi, LUAS, Putroe Aceh, Ikapeda, Yaban, SMuR, LSM IMPAU, IMMAU, APW, APC, EPC, MUNA Aceh Utara, BANNA, Impelsi, MUNA Lhokseumawe, LSM Peutimoh Jaya, Muda Samudera, FOBKRA Aceh Utara dan LSM Lensa Donya.

 
Design by Safrizal Ilmu Politik UNIMAL | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...; linkwithin_text='Baca Juga:'; Related Posts with Thumbnails