Foto atjehpost |
Bireun
Aksi damai dari gerakan sipil menuntut pilkada ditundaberkumpul Cot Gapu, setelah bergerak dari empat titik yakni Terminal Jeunib,Bireuen, Cot Ijo, dan Masjid Kuta Blang.
Pada pukul 09.00 WIB, massa bergerak ke Lapangan Cot Gapu.Dari sini massa menuju ke kantor Bupati Bireuen. Setelah itu bergerak ke kantorKomisi Independen Pemilihan, Majelis Permusyawaratan Ulama dan Dewan PerwakilanRakyat Kabupaten.
Dalam orasinya massa meminta pilkada tetap dihentikan sampaikonflik regulasi diselesaikan. Massa juga meminta UUPA dilaksanakan sesuai MouHelsinki. Jumlah massa yang datang diprediksi Mursalin, koordinator aksi diBireuen, berjumlah 10 ribu orang. [atjehpost]
Lhokseumawe
Aksi damai menuntut penundaan pilkada di Lhokseumawe dipusatkan di lapangan Hiraq. Dimana para massa ini datang dari dua daerah yaitu Lahokseumawedan Aceh Utara. Pantauan fkmipol Acehdilapangan jumlah massa sekitar 2000 lebih.
Sementara di panggung dalam lapangan, terlihatdua spanduk besar yang dipasang Gerakan Sipil Pendukung UUPA Sesuai MouHelsinki. Spanduk pertama bertuliskan 'MaklumatMasyarakat Pase Stop Pilkada Demi Cegah Konflik Laten, Segera SelesaikanKonflik Regulasi Pilkada Sampai Tuntas. Mou Helsinki UUPA Modal PerdamaianAceh-Indonesia'.
Sedangkan spanduk satu lagi berisi tulisan 'Demi Perdamaian Kami Masyarakat PaseMenuntut Legislatif, EKsekutif, dan KIP Aceh Utara dan Lhokseumawe SegeraHentikan Pilkada. Segera Selesaikan Konflik Regulasi Pilkada'.
Sementara dalam aksi tersebut Majelis Ulama NanggroeAceh atau MUNA memimpin zikir bersama peserta aksi damai di Lapangan Hiraq,Lhokseumawe, Kamis (3/11)
Aksi damai tersebut dikawal ketat Kepolisian ResorLhokseumawe dan pasukan Brimob Kompi 4 Jeulikat.
Aceh Tamieng
Massa aksi damai di Aceh Tamiang yangmenuntut penghentian pilkada berkumpul ke Masjid Nur Hasanah Kampung KebunTerban, Kamis (3/11).
Aksi di Aceh Tamiang dipusatkan di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten."Karena itu wakil rakyat. Ibaratnya satu orang anggota DPRK itu mewakiliseribu masyarakat," ujar Azwana, Ketua Komite Mahasiswa dan Pemuda Acehatau KMPA Aceh Tamiang.
Aksi ini, kata dia, tak terpengaruh oleh keputusan sela Mahkamah KonstitusiRabu (2/11) kemarin yang memerintakan KIP membuka kembali pendaftaran calonkepala daerah di Aceh.
Azwana menilai walau ada keputusan tersebut, konflik regulasi belum selesai.[atjehpost]
Inilah 30 organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Sipil Pendukung UUPA sesuai MoU Helsinki di Lhokseumawe di antaranya adalah; KMPA Aceh Utara, KMPA Lhokseumawe, FOPKRA Lhokseumawe, KPP, LSM Siploh, LSM Leukat, LSM Meuligo Pase, Gempa, Geupeusapa, Keumala, Peudap, Srikandi, LUAS, Putroe Aceh, Ikapeda, Yaban, SMuR, LSM IMPAU, IMMAU, APW, APC, EPC, MUNA Aceh Utara, BANNA, Impelsi, MUNA Lhokseumawe, LSM Peutimoh Jaya, Muda Samudera, FOBKRA Aceh Utara dan LSM Lensa Donya.