BANDA ACEH - Nasib Yusleni sungguh miris. Ibu
asal Ulee Lheu, Kecamatan Meuraksa, Banda Aceh itu terpaksa melahirkan
di atas becak setelah ditolak Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Banda Aceh
dengan alasan ruang inap penuh.
Perempuan itu melahirkan pada Jumat (25/11/2011) sekira pukul
02.30 WIB dinihari saat meninggalkan RSIA untuk mencari klinik
persalinan lain. Becak motor yang membawanya ketika itu baru berjalan
sekira 300 meter dari RSIA, saat memasuki jalan Iskandar Muda tepatnya
di depan Stastion RRI Banda Aceh, orok keluar dari rahimnya.
Peristiwa berawal dari Yusleni yang sudah memasuki hamil tua mengeluh mules-mules tanda hendak melahirkan. Sekira pukul 1.00 WIB dinihari tadi suami dan saudaranya langsung memboyong Yusleni ke RSIA untuk persalinan.
Dia dibawa dengan sepeda motor oleh saudaranya, sementara Yusliman, suaminya menyiapkan segala perlengkapan termasuk berkas untuk mengurusi persalinan melalui Jamkesmas.
Setiba di RSIA dia langsung ditangani secara medis di Instalasi Gawat Darurat. "Kakak (Yusleni) sempat diinfus," kata Naimar, sepupu Yusleni kepada wartawan.
Sekira sejam kemudian keluhan diperut Yusleni makin parah, karena janin mau keluar. "Sudah pembukaan empat," tutur Naimar.
Ironisnya saat itu bukannya memproses persalinan, petugas medis RSIA justru meminta keluarga pasien untuk mencari Rumah Sakit persalinan lainnya. "Di sini tidak ada ruangan lagi, ruang sudah penuh," katanya meniru ucapan petugas.
Tak ada pilihan lain, Naimar dan saudaranya langsung memboyong Yusleni dengan becak. "Tujuan kami mau cari bidan biasa saja, biar persalinan ditangani bidan biasa," sebut Naimar.
Dalam malam buta dengan cuaca gerimis, mereka keluar menahan dingin untuk mencari klinik persalinan yang mau menerimanya. Setiba di depan Stastion RRI, Yusleni mengerang.
Adik perempuannya kemudian menyingkap sarung dikenakan Yusleni dan melihat kepala orok sudah terlihat keluar dari rahimnya.
Perlu penangan segera, becak itu balik arah menuju RSIA lagi. Beruntunglah kali ini pihak RSIA langsung merima persalinananya di IGD dan pihak medis, kata Naimar, meminta maaf.
Meski persalinan berjalan lancar, bayi dilahirkan Yusleni tergolong abnormal, beratnya hanya 1,8 kilogram. Bayi itu kini diinapkan di ruang Nico RSIA, ruang khusus bagi bayi abnormal.
Naimar menyebutkan ini merupakan anak kedua dari Yusleni. Sementara itu Direktur RSIA Banda Aceh, Rusdi Andid belum berhasil dikonfirmasi terkait hal ini. Beberapa kali dihubungi Okezone tak merespons.
Peristiwa berawal dari Yusleni yang sudah memasuki hamil tua mengeluh mules-mules tanda hendak melahirkan. Sekira pukul 1.00 WIB dinihari tadi suami dan saudaranya langsung memboyong Yusleni ke RSIA untuk persalinan.
Dia dibawa dengan sepeda motor oleh saudaranya, sementara Yusliman, suaminya menyiapkan segala perlengkapan termasuk berkas untuk mengurusi persalinan melalui Jamkesmas.
Setiba di RSIA dia langsung ditangani secara medis di Instalasi Gawat Darurat. "Kakak (Yusleni) sempat diinfus," kata Naimar, sepupu Yusleni kepada wartawan.
Sekira sejam kemudian keluhan diperut Yusleni makin parah, karena janin mau keluar. "Sudah pembukaan empat," tutur Naimar.
Ironisnya saat itu bukannya memproses persalinan, petugas medis RSIA justru meminta keluarga pasien untuk mencari Rumah Sakit persalinan lainnya. "Di sini tidak ada ruangan lagi, ruang sudah penuh," katanya meniru ucapan petugas.
Tak ada pilihan lain, Naimar dan saudaranya langsung memboyong Yusleni dengan becak. "Tujuan kami mau cari bidan biasa saja, biar persalinan ditangani bidan biasa," sebut Naimar.
Dalam malam buta dengan cuaca gerimis, mereka keluar menahan dingin untuk mencari klinik persalinan yang mau menerimanya. Setiba di depan Stastion RRI, Yusleni mengerang.
Adik perempuannya kemudian menyingkap sarung dikenakan Yusleni dan melihat kepala orok sudah terlihat keluar dari rahimnya.
Perlu penangan segera, becak itu balik arah menuju RSIA lagi. Beruntunglah kali ini pihak RSIA langsung merima persalinananya di IGD dan pihak medis, kata Naimar, meminta maaf.
Meski persalinan berjalan lancar, bayi dilahirkan Yusleni tergolong abnormal, beratnya hanya 1,8 kilogram. Bayi itu kini diinapkan di ruang Nico RSIA, ruang khusus bagi bayi abnormal.
Naimar menyebutkan ini merupakan anak kedua dari Yusleni. Sementara itu Direktur RSIA Banda Aceh, Rusdi Andid belum berhasil dikonfirmasi terkait hal ini. Beberapa kali dihubungi Okezone tak merespons.
Sumber: okezone.com