- DPRA Tepat Prioritaskan JKA
- Politisi Partai Aceh Kritik Foto Irwandi di Kartu JKA
Kartu Jaminan Kesehatan Aceh - Ilustrasi by Fkmipol Aceh |
lanjut Irwandi Yusuf menegaskan,
kartu JKA yang terdapat foto dirinya yang telah disalurkan oleh PT Askes
selaku pelaksana program JKA kepada masyarakat tetap berlaku. Gubernur
juga menyatakan, masyarakat Aceh perlu mengetahui bahwa penempatan foto
dirinya di depan kartu JKA bukan untuk tujuan politis untuk maksud agar
masyarakat memilihnya kembali dalam pilkada tahun depan. “Ini juga bukan
atas perintah atau kemauan pribadi saya,” tandas Irwandi.
Irwandi
menceritakan, pada saat tim konsultan JKA dan Dinkes Aceh mohon izin
penempatan foto dirinya di kartu JKA, Irwandi mengingatkan agar
melakukan pengkajian dampak negatif terhadap dirinya yang akan maju
sebagai calon gubernur Aceh periode 2012-2017 dari jalur independen.
Irwandi tak menginginkan hal itu dipolitisasi oleh kelompok tertentu.
Berdasarkan
kajian tim JKA saat itu, kata Irwandi, kartu JKA akan disalurkan jauh
sebelum KIP menetapkan jadwal pilkada sehingga tidak ada kesan kampanye
dini. Akan tetapi karena pendataan dan validasi masyarakat yang akan
diberi kartu JKA terlambat masuk ke PT Askes untuk pencetakan kartunya,
sehingga saat kartu JKA itu disalurkan banyak pihak mengaitkannya dengan
masalah politis.
Mengutip penjelasan Tim JKA, Gubernur Irwandi
mengatakan, penempatan foto tersebut seperti halnya Bank Indonesia (BI)
menempatkan foto sejumlah pahlawan di mata uang logam dan uang kertas
sebagai penghargaan kepada para pahlawan. “Meski alasan tim JKA sangat
kuat, tapi secara pribadi kami tetap risih dengan keputusan tim JKA.
Akan tetapi karena tidak dilarang, akhirnya tim langsung mencetaknya,”
ujar Irwandi.
Irwandi juga mengatakan, masyarakat sudah banyak
yang pintar. Masyarakat akan memilih pemimpin bukan karena ada foto di
kartu JKA, tapi benar-benar didasari pada penilaian layak dan pantas
untuk dipilih sebagai pemimpin Aceh yang bisa membawa kesejahteraan
rakyat.
“Bukti sejarahnya sudah pernah terjadi lima tahun lalu.
Ada calon gubernur dan wakil gubernur yang diunggulkan oleh kelompok
mayoritas tetapi faktanya tidak menang,” kata Irwandi Yusuf.
Kadis
Kesehatan Aceh, dr M Yani melalui Humas JKA, Saifullah Abdulgani
mengatakan, penempatan foto Gubernur Aceh Irwandi Yusuf di kartu JKA tak
ada kaitannya dengan politis dan pilkada. Penempatan itu murni untuk
memberikan penghargaan kepada kepala Pemerintah Aceh yang sedang
memerintah karena sudah berjasa memberikan fasilitas berobat gratis
kepada masyarakatnya dalam skala besar. “Program JKA ini yang pertama
untuk provinsi di Indonesia,” kata Saifullah.
Menurut Saifullah,
dari jumlah peserta JKA yang akan dicapai sebanyak 1,8 juta, hingga kini
jumlah masyarakat yang telah terdaftar dan kartu yang telah dicetak
mencapai 1,2 juta lembar atau 93 persen. Penyalurannya juga sudah
berjalan rata-rata 60 persen. Antara lain, Banda Aceh, Aceh Besar,
Sabang, Aceh Jaya, Aceh Barat, Langsa, Aceh Timur, Aceh Tenggara, Gayo
Lues, Aceh Tamiang, dan sejumlah daerah lain.
DPRA Tepat Prioritaskan JKA
Sementara Pimpinan DPRA tetap prioritaskan JKA dengan menyetujui Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran
Sementara (KUA PPAS) 2012 Aceh sebesar Rp8,6 triliun atau terjadi
penambahan Rp962,9 miliar dari yang diusulkan gubernur Rp7,7 triliun. Untuk kebutuhan satu tahun program JKA dialokasikan anggaran Rp400
miliar,” kata Wakil Ketua I Bidang Pemerintahan, Hukum dan Anggaran
DPRA, Amir Helmi seperti dilansir waspada online pada 25 Oktober 2011.
Politisi Partai Aceh Kritik Foto Irwandi di Kartu JKA
Politisi Partai Aceh Kritik Foto Irwandi di Kartu JKA
Sebelumnya Jufri Hasanuddin, anggota DPRA dari Partai Aceh, mengkritik foto
Gubernur Irwandi Yusuf yang dipasang di kartu Jaminan Kesehatan Aceh
(JKA). Jufri menilai Gubernur Irwandi tidak profesional.
Kritik itu disampaikan Jufri pada sidang paripurna pertanggungjawaban
APBA yang disampaikan Wakil Gubernur Muhammad Nazar di Gedung DPRA,
Selasa (13/12).
Menurut Jufri pemasangan foto Gubernur Irwandi di kartu JKA sama
sekali tidak pas. “Foto dia setelah 9 Februari apakah masih tepat terus
dipertahankan,” tanya Jufri Hasanuddin. “Kan tidak.”
Jufri menilai, pemasangan foto Irwandi Yusuf di kartu JKA sarat
muatan politis. “Gubernur tidak berpikir profesional. Kita pesimistis
(kartu itu) bisa digunakan dalam waktu lama,” sebutnya.
Sejak 2010, Pemerintah Aceh memberlakukan program asuransi kesehatan
yang dinamakan Jaminan Kesehatan Aceh. Di foto berwarna kuning itu,
terdapat foto Gubernur Irwandi. Penempatan foto ini juga mengundang
reaksi dari pelbagai kalangan, sebelumnya.
Wakil Gubernur Muhammad Nazar menyebutkan pemasangan foto atau logo
merupakan wilayah kerja eksekutif. “Kalau sudah ada foto Pak Gubernur,
saya kira sudah mewakili Pemerintah Aceh,” kata Nazar kepada wartawan.
Namun ia meminta agar semua pihak mengawasi secara ketat penggunaan
kartu jaminan kesehatan itu. “Hanya saja perlu diawasi dan diberikan
masukan,” ujarnya.
Sumber kutipan: waspada.co.id dan acehkita.com