Jumat, 16 Desember 2011

Kartu JKA bergambar Irwandi tetap berlaku

  • DPRA Tepat Prioritaskan JKA
  • Politisi Partai Aceh Kritik Foto Irwandi di Kartu JKA

Kartu Jaminan Kesehatan Aceh - Ilustrasi by Fkmipol Aceh
BANDA ACEH - Pertanyaan Ir Jufri Hasanuddin, anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh tentang kartu Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) yang bergambar Irwandi Yusuf apakah masa berlakunya sesuai dengan masa jabatan gubernur yang sekarang atau ada motif politis lain di balik itu, ditanggapi oleh Gubernur Aceh dengan menegaskan penempatan foto dirinya di depan kartu JKA bukan untuk tujuan politis.

lanjut Irwandi Yusuf menegaskan, kartu JKA yang terdapat foto dirinya yang telah disalurkan oleh PT Askes selaku pelaksana program JKA kepada masyarakat tetap berlaku. Gubernur juga menyatakan, masyarakat Aceh perlu mengetahui bahwa penempatan foto dirinya di depan kartu JKA bukan untuk tujuan politis untuk maksud agar masyarakat memilihnya kembali dalam pilkada tahun depan. “Ini juga bukan atas perintah atau kemauan pribadi saya,” tandas Irwandi.

Irwandi menceritakan, pada saat tim konsultan JKA dan Dinkes Aceh mohon izin penempatan foto dirinya di kartu JKA, Irwandi mengingatkan agar melakukan pengkajian dampak negatif terhadap dirinya yang akan maju sebagai calon gubernur Aceh periode 2012-2017 dari jalur independen. Irwandi tak menginginkan hal itu dipolitisasi oleh kelompok tertentu.

Berdasarkan kajian tim JKA saat itu, kata Irwandi, kartu JKA akan disalurkan jauh sebelum KIP menetapkan jadwal pilkada sehingga tidak ada kesan kampanye dini. Akan tetapi karena pendataan dan validasi masyarakat yang akan diberi kartu JKA terlambat masuk ke PT Askes untuk pencetakan kartunya, sehingga saat kartu JKA itu disalurkan banyak pihak mengaitkannya dengan masalah politis.

Mengutip penjelasan Tim JKA, Gubernur Irwandi mengatakan, penempatan foto tersebut seperti halnya Bank Indonesia (BI) menempatkan foto sejumlah pahlawan di mata uang logam dan uang kertas sebagai penghargaan kepada para pahlawan. “Meski alasan tim JKA sangat kuat, tapi secara pribadi kami tetap risih dengan keputusan tim JKA. Akan tetapi karena tidak dilarang, akhirnya tim langsung mencetaknya,” ujar Irwandi.

Irwandi juga mengatakan, masyarakat sudah banyak yang pintar. Masyarakat akan memilih pemimpin bukan karena ada foto di kartu JKA, tapi benar-benar didasari pada penilaian layak dan pantas untuk dipilih sebagai pemimpin Aceh yang bisa membawa kesejahteraan rakyat.

“Bukti sejarahnya sudah pernah terjadi lima tahun lalu. Ada calon gubernur dan wakil gubernur yang diunggulkan oleh kelompok mayoritas tetapi faktanya tidak menang,” kata Irwandi Yusuf.       

Kadis Kesehatan Aceh, dr M Yani melalui Humas JKA, Saifullah Abdulgani  mengatakan, penempatan foto Gubernur Aceh Irwandi Yusuf di kartu JKA tak ada kaitannya dengan politis dan pilkada. Penempatan itu murni untuk memberikan penghargaan kepada kepala Pemerintah Aceh yang sedang memerintah karena sudah berjasa memberikan fasilitas berobat gratis kepada masyarakatnya dalam skala besar. “Program JKA ini yang pertama untuk provinsi di Indonesia,” kata Saifullah.

Menurut Saifullah, dari jumlah peserta JKA yang akan dicapai sebanyak 1,8 juta, hingga kini jumlah masyarakat yang telah terdaftar dan kartu yang telah dicetak mencapai 1,2 juta lembar atau 93 persen. Penyalurannya juga sudah berjalan rata-rata 60 persen. Antara lain, Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Aceh Jaya, Aceh Barat, Langsa, Aceh Timur, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, dan sejumlah daerah lain.

DPRA Tepat Prioritaskan JKA
Sementara Pimpinan DPRA tetap prioritaskan JKA dengan menyetujui Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2012 Aceh sebesar Rp8,6 triliun atau terjadi penambahan Rp962,9 miliar dari yang diusulkan gubernur Rp7,7 triliun. Untuk kebutuhan satu tahun program JKA dialokasikan anggaran Rp400 miliar,” kata Wakil Ketua I Bidang Pemerintahan, Hukum dan Anggaran DPRA, Amir Helmi seperti dilansir waspada online pada 25 Oktober 2011.

Politisi Partai Aceh Kritik Foto Irwandi di Kartu JKA
Sebelumnya Jufri Hasanuddin, anggota DPRA dari Partai Aceh, mengkritik foto Gubernur Irwandi Yusuf yang dipasang di kartu Jaminan Kesehatan Aceh (JKA). Jufri menilai Gubernur Irwandi tidak profesional.

Kritik itu disampaikan Jufri pada sidang paripurna pertanggungjawaban APBA yang disampaikan Wakil Gubernur Muhammad Nazar di Gedung DPRA, Selasa (13/12).

Menurut Jufri pemasangan foto Gubernur Irwandi di kartu JKA sama sekali tidak pas. “Foto dia setelah 9 Februari apakah masih tepat terus dipertahankan,” tanya Jufri Hasanuddin. “Kan tidak.”

Jufri menilai, pemasangan foto Irwandi Yusuf di kartu JKA sarat muatan politis. “Gubernur tidak berpikir profesional. Kita pesimistis (kartu itu) bisa digunakan dalam waktu lama,” sebutnya.

Sejak 2010, Pemerintah Aceh memberlakukan program asuransi kesehatan yang dinamakan Jaminan Kesehatan Aceh. Di foto berwarna kuning itu, terdapat foto Gubernur Irwandi. Penempatan foto ini juga mengundang reaksi dari pelbagai kalangan, sebelumnya.

Wakil Gubernur Muhammad Nazar menyebutkan pemasangan foto atau logo merupakan wilayah kerja eksekutif. “Kalau sudah ada foto Pak Gubernur, saya kira sudah mewakili Pemerintah Aceh,” kata Nazar kepada wartawan.

Namun ia meminta agar semua pihak mengawasi secara ketat penggunaan kartu jaminan kesehatan itu. “Hanya saja perlu diawasi dan diberikan masukan,” ujarnya.

Sumber kutipan: waspada.co.id dan acehkita.com

 
Design by Safrizal Ilmu Politik UNIMAL | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...; linkwithin_text='Baca Juga:'; Related Posts with Thumbnails