Suasana Kuliah Umum di Ruang GOR ACC UNIMAL |
Lhokseumawe – Kuliah
Umum (KU) yang berlangsung aman dan tertip di Gedung Olah Raga (GOR) ACC
Uteunkot Cunda Lhokseumawe. Kegiatan tersebut diadakan oleh Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh - FISIP Unimal. (20/12/2011)
KU tersebut yang
bertema Berakhirnrnya Rezim Hegemoni, Tuntunan Civil Society di Era Globalisasi,
dipandu oleh Bapak Prof. A. Nidzamuddin Sulaiman, Ph.D dari Universitas
Kebangsaan Malaysia (UKM).
Dalam KU tersebut juga terlihat Dekan FISIP Bapak Fauzi, S.Sos., MA sebagai pendamping Bapak Prof. A. Nidzamuddin Sulaiman, Ph.D, selain itu juga terlihat Bapak Taufik Abdullah Dosen Ilmu Politik Unimal sebagai moderator.
Acara yang berlangsung
sekitar dua jam itu diikuti puluhan Dosen, staf dan ratusan Mahasiswa dari
berbagai jurusan di Unimal.
Dalam pematerinya Beliau
memaparkan tentang Hegemoni, Hegemoni kelangsungan
rezim yang lama seperti Golkar/Suharto
di asia, BN di Msia, Gadaffi di Libya, Kuomintang di Taiwan dan Rev party di
Mexico.
Sementara Istilah hegemoni berasal dari istilah
yunani, hegeisthai (“to lead�?).
Konsep hegemoni banyak digunakan oleh sosiolog untuk menjelaskan fenomena
terjadinya usaha untuk mempertahankan kekuasaan oleh pihak penguasa. Penguasa
disini memiliki arti luas, tidak hanya terbatas pada penguasa negara
(pemerintah).
Hegemoni bisa didefinisikan sebagai: dominasi
oleh satu kelompok terhadap kelompok lainnya, dengan atau tanpa ancaman
kekerasan, sehingga ide-ide yang didiktekan oleh kelompok dominan terhadap
kelompok yang didominasi diterima sebagai sesuatu yang wajar (common sense)
Pada pembentukan hegemoni dalam
dialektika sejarah Marx, sistem kapitalisme akan menghasilkan kelas buruh dalam
jumlah yang besar dan terjadi resesi ekonomi. Pada akhirnya, akan terjadi
revolusi kaum buruh (proletar) yang akan melahirkan sistem sosialisme. Dengan
kata lain, kapitalisme akan melahirkan sosialisme. Namun, hal ini tidak
terjadi.
Gagasan laten hegemoni menurut Marx
Marx seorang wartawan dan editor
dimajalah jerman rheinische zeitung, larang untuk terbit menyebabkan dia
pindah ke paris tahun 1843. tema alienasi mencakup gagasan bahwa negara dapat
dianggap sebagai suatu bentuk alienasi, suatu komponen dari keterasingan diei
(self-enstrangement) manusia, bersama dengan agama, pekerjaan, uang, dan
properti. Marx telah menulis:
penghapusan positif terhadap kepemilikan pribadi sebagai pemberian dalam
hidup manusia, dengan demikian adalah penghapusan yang positif terhadap semua
alienasi, dan dengan demikian merupakan kembalinya manusia dari agama,
keluarga, negara, danseterusnya ke kehidupan manusiawinya, diantara lain
kehidupan sosial.
hal ini membantu asimilasi marxisme
Gramscian diantara keinginan para strukturalis dan poststrukturalis untuk
menhindari humanisme dalam pemikiran Marx awal. Gagasan-gagasan Marx tentang
negara tidak perna dikembangkan secara penuh- dia telah merencanakan satu jilid
buku berjudul CAPITAL tentang negara tetapi tidak pernah menulisnya. hal ini perlu
dibuktikan sebagai bentuk kekosongan yang serius dalam marxisme.
komentar Marx tentang negara dipahami oleh sebagian marxism secara instrumen,
berdasar pada mekanistis dan ekonomistis antara landasan ekonomi dan
seperstruktur ideologis. Negara hanya dilihat sebagai kepanjangan tangan kelas,
bukan wilayah yang otonom otau relatif otonom.
seperti yang diindikasikan penulis
prancis, C Buci Glucksmann: bertentangan dengan semua konsepsi
reduksionistis tentang negara (negara sebagai instrumen represif netral
ditangan suatu subjek kelas yang menyandangnya), gramci menyakiini peran dan
kehadiran negara dalam persoalan produksi masyarakat sipil.
Setelah paparan beliau,
moderator mempersilahkan beberapa mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan, dalam
pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa tersebut menyakut dengan ekonomi, politik
Aceh dan lain sebagainya.
Dari pertanyaan
mahasiswa yang menyangkut dengan politik Aceh tersebut beliau tidak menjelaskan, dengan alasan bahwa beliau kurang mengerti. Mungkin saja beliau melihat
kondisi sosial politik Aceh yang bengitu hangat menjelang pilkada, makanya
beliau tidak berkomentar.
Foto Dokumentasi by Safrizal
Foto Dokumentasi by Safrizal
Suasana Kuliah Umum |
Suasana Kuliah Umum |
Penyerahan cendera mata oleh Dekan Fisip sebelah kiri ke Prof.A. Nidzamuddin Sulaiman Ph.D |
Safrizal (kanan) berpose dengan Prof. A. Nidzamuddin Sulaiman,Ph.D. (UKM Malaysia) di GOR ACC Unimal |
*Laporan Safrizal - Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Unimal