BANDA ACEH - Kasus teror dan intimidasi menjelang Pemilukada makin marak di Aceh. Tim Pengawas Pemilukada Aceh DPD RI mencatat, ada tiga titik lokasi dengan tingkat eskalasi teror cukup tinggi."Ketiga titik itu sebagaimana dilansirkan sumber terpercaya www.waspada.co.id adalah Kabupaten Pidie termasuk juga Pidie Jaya, Aceh Utara mulai dari Bireuen hingga Panton Labu dan Aceh Timur," kata Anggota DPD asal Aceh, Ahmad Farhan Hami, hari ini.
Kemarin tim pengawas Pemilukada Aceh dari DPD, bertemu dengan unsur Muspida dan KIP Aceh, membahas soal Pilkada yang digelar 9 April nanti.
Dari hasil pertemuan tersebut terungkap, ketiga daerah dengan eskalasi kriminalitas cukup tinggi jelang Pemilukada tersebut merupakan daerah yang jumlah penduduk dan pemilihnya sangat banyak. Akhir-akhir ini aksi pemukulan tim sukses, pembakaran mobil dan kantor pemenangan kandidat serta penembakan marak terjadi di tiga daerah ini. Farhan mengajak semua pihak untuk menciptakan situasi yang nyaman.
Pemilukada, kata dia, hanyalah sebuah alat untuk mencari pemimpin yang harus mampu menampung aspirasi masyarakat dan membangun daerah. “Tidak perlu ada fanatisme di sini. Tidak ada iman, tidak perlu harus mengorbankan nyawa dan harta di sini. Siapa pun yang terpilih hanya akan memerintah dengan limit waktu, lima tahun. Hangus mobil, hangus rumah, hangus orang, hangus harta, untuk apa?” ujarnya.
Ketua tim Pengawas Pemilukada Aceh DPD RI, Wahidin Ismail mengatakan, pihaknya akan mengawasi seluruh prosesi yang dilaksanakan KIP. Hasil pengawasan ini nantinya sangat menentukan kualitas Pemilukada. Jika banyak ditemukan kecurangan, tak tertutup kemungkinan hasil Pemilukada akan digugat ke Mahkamah Konstitusi. “Jadi kami meminta para kandidat ikut mawas diri,” ujar Wahidin.
Tim Pengawas DPD RI juga berencana menemui para tim sukses kandidat untuk meredam ketegangan antar kubu kandidat.
***
Editor : Safrizal
Sumber: www.waspada.co.id
