(foto by republika.co.id) |
Banda Aceh - Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah membuat aksi gerakan demontrasi di jalanan oleh mahasiswa di beberapa kota di Indonesia. Tapi aksi penolakan kenaikan BBM sedikit redup di Aceh
Furqan Ishak Aksa Presiden Mahasiswa PEMA Unsyiah kepada The Globe Journal, Jumat (16/3) mengatakan lagi mengkaji untuk melakukan aksi. Sebab isu kenaikan BBM kalah besar dengan Isu lokal pilkada.
Furqan Ishak Aksa Presiden Mahasiswa PEMA Unsyiah kepada The Globe Journal, Jumat (16/3) mengatakan lagi mengkaji untuk melakukan aksi. Sebab isu kenaikan BBM kalah besar dengan Isu lokal pilkada.
Presiden Unsyiah ini mengatakan isu ini akan kita konsolidasi ke kawan-kawan kelompok mahasiswa lain untuk bisa melakukan aksi bersama menolak kenaikan BBM. Furqan menjelaskan, seharusnya pemerintah menghemat APBN dengan pemotongan gaji pegawai BUMN yang sangat besar sehingga dapat penghematan subsidi untuk BBM kalangan menengah ke bawah.
Nada senada juga disampaikan oleh Presiden Mahasiswa BEMA IAIN Ar Raniry Fahrul Radhi kepada The Globe Journal akan mengkaji isu kenaikan BBM ini apakah lebih kepada sisi positif maupun negatif, Fahrul mengaku Isu kenaikan BBM kalah daya tarik nya dengan pilkada Aceh.
"Kita akan upayakan melakukan aksi seminggu sebelum terjadi kenaikan dengan konsolidasi dengan kawan-kawan gerakan mahasiswa di Banda Aceh dengan Isu penolakan BBM," ujarnya. (www.theglobejournal.com)