Senin, 25 Juli 2011

Mahasiswa Unjuk Rasa Minta Pemilukada Tak Ditunda

22 July 2011 | 

Koordinator Aksi Diperiksa Polisi

Lhokseumawe | Harian Aceh – Puluhan aktivis Barisan Muda Mahasiswa Atjeh (BM2A) Aceh Utara dan Lhokseumawe berunjuk rasa di Bundaran Harun Square, Lhokseumawe, Kamis (21/7). Mereka meminta Pemilukada Aceh 2011 tidak ditunda. Usai berdemo, koordinator aksi itu diperiksa polisi karena isi surat permohonan kurang lengkap.
Aktivis Barisan Muda Mahasiswa Atjeh (BM2A) Aceh Utara dan Lhokseumawe melakukan longmarch di Jalan Merdeka dari Bundaran Harun Square ke Lapangan Hiraq, Lhokseumawe, Kamis (21/7). Mereka menuntut agar Pemilukada tidak ditunda.(Harian Aceh/Job) 

Pengunjuk rasa awalnya melakukan longmarch dari Lapangan Hiraq ke Bundaran Harun Square, sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka mengusung spanduk dan poster bertuliskan, ‘Aceh bukan milik parpol dan elit Aceh’, ‘KIP teruskan kerjamu’, dan ‘Pilkada milik rakyat, bukan milik parpol’.

Dalam pernyataan sikapnya, BM2A meminta Presiden, Mekopolhukam, Mendagri, KPU dan KIP Aceh memperkuat komitmen dalam menjalankan Pemilukada Aceh tepat waktu, adil dan demokratis sesuai perundang-undangan yang berlaku; meminta DPRA taat pada azas hukum; menolak pernyataan Forum Lintas Parpol yang mengusulkan Pemilukada ditunda; dan meminta pihak keamanan menindak tegas pihak yang merusak perdamaian Aceh.

Usai berorasi di Bundarahan Harun Square, pengunjuk rasa kembali ke Lapangan Hiraq. Setelah itu, personel Satuan Intel membawa koordinator aksi, Safrizal ke Mapolres Lhokseumawe. Beberapa jam kemudian, polisi mengantar pulang Safrizal. “Kita hanya minta keterangan padanya, karena dalam surat permohonan yang diajukan tanggal 18 Juli, tidak dicantumkan secara jelas alat peraga apa yang digunakan, aksi dari jam berapa ke jam berapa,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Kukuh Santoso melalui Kasubbag Humas AKP Ramdhan.

Selain itu, lanjut Ramdhan, pihak BM2A juga tidak mencantumkan nomor telpon selular atau nomor telpon kantornya, sehingga polisi tidak tahu harus menghubungi kemana guna mempertanyakan hal-hal yang tidak disebutkan secara jelas dalam surat permohonan aksi. “Dia (Safrizal) telah mengakui kesilapan dan hal ini akan menjadi pelajaran jika melakukan lagi aksi damai ke depan,” katanya.

Sementara itu, Safrizal mengakui telah dimintai keterangan oleh pihak Satuan Intel Polres Lhokseumawe karena surat permohonan pihaknya ke Polres tidak menjelaskan secara rinci tentang aksi tersebut, termasuk jumlah pengunjuk rasa. Ia mengakui hal itu kesilapan pihaknya.(nsy)

Sumber Harian Aceh 
Berita Terkait
  1. Harian Serambi Indonesia (koordinator demo sempat dibawa ke kapolres)
  2. Harian Medan Bisnis ((BM2A tuntut pemilukada Aceh tepat waktu)
  3. Harian Waspada (Mahasiswa Tuntut Pilkada Sesuai Jadwal)
  4. Harian Aceh (Mahasiswa Unjuk Rasa Minta Pemilukada Tak Ditunda)

 
Design by Safrizal Ilmu Politik UNIMAL | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...; linkwithin_text='Baca Juga:'; Related Posts with Thumbnails