LHOKSUKON - Ratusan warga dari 12 desa di sepanjang Jalan
Payabakong-Pantee Bahagia, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara,
kembali mengelar aksi demonstrasi. Massa sengaja turun ke jalan dan
berkumpul di desa Gunci, demi mempertahankan lintasan Payabakong-Pantee
Bahagia, agar tetap terblokir.
“Kami baru akan membuka blokir ini, jika jalan sudah diaspal. Ini sesuai kesepakatan bersama, saat aksi demonstrasi 3 November 2010 lalu,” kata Koordinator aksi sekaligus tokoh pemuda Paya Bakong, Syafrizal, tadi malam.
Syafrizal menjelaskan, awal November 2010, warga 12 desa itu juga pernah berdemo. Ketika itu massa memblokir lintasan Jalan Payabakong-Pantee Bahagia, di desa Gunci dan blokir tersebut sepakat baru akan dibuka jika jalan sudah diaspal. Namun belakangan ini, pihak muspika melanggar kesepakatan
“Demo kali ini tidak terencana. Begitu mengetahui Muspika mau membuka blokir jalan, massa langsung berkumpul di lokasi pemblokiran di desa Gunci. Massa menolak wacana Muspika yang berencana membuka blokir jalan tersebut karena khawatir jalan tak kunjung diaspal,” sebut Syafrizal.
Camat Paya Bakong, Nurdin, menyebutkan, DPRA sudah komit memplot dana APBA 2011 untuk pembangunan jalan tersebut. Bahkan sebagian jalan, yakni sekitar 3,5 kilometer, kini sudah melalui tahap pengerasan.
“Jika masyarakat bersikeras mempertahankan blokir, maka jalan yang sudah selesai tahap pengerasan itu tidak akan padat. Ini otomatis berdampak pada kualitas jalan nantinya. Jadi, harapan kami, masyarakat bisa bersabar dan bisa memahami kondisi ini,” tandasnya.
Berita terkait :
“Kami baru akan membuka blokir ini, jika jalan sudah diaspal. Ini sesuai kesepakatan bersama, saat aksi demonstrasi 3 November 2010 lalu,” kata Koordinator aksi sekaligus tokoh pemuda Paya Bakong, Syafrizal, tadi malam.
Syafrizal menjelaskan, awal November 2010, warga 12 desa itu juga pernah berdemo. Ketika itu massa memblokir lintasan Jalan Payabakong-Pantee Bahagia, di desa Gunci dan blokir tersebut sepakat baru akan dibuka jika jalan sudah diaspal. Namun belakangan ini, pihak muspika melanggar kesepakatan
“Demo kali ini tidak terencana. Begitu mengetahui Muspika mau membuka blokir jalan, massa langsung berkumpul di lokasi pemblokiran di desa Gunci. Massa menolak wacana Muspika yang berencana membuka blokir jalan tersebut karena khawatir jalan tak kunjung diaspal,” sebut Syafrizal.
Camat Paya Bakong, Nurdin, menyebutkan, DPRA sudah komit memplot dana APBA 2011 untuk pembangunan jalan tersebut. Bahkan sebagian jalan, yakni sekitar 3,5 kilometer, kini sudah melalui tahap pengerasan.
“Jika masyarakat bersikeras mempertahankan blokir, maka jalan yang sudah selesai tahap pengerasan itu tidak akan padat. Ini otomatis berdampak pada kualitas jalan nantinya. Jadi, harapan kami, masyarakat bisa bersabar dan bisa memahami kondisi ini,” tandasnya.
Berita terkait :
- Situs Segala Cerita (Dewan Minta Blokir Jalan Paya Bakong Dibuka)
- Harian Rakyat Aceh (Warga Blokir Jalan Pantee Bahagia)
- Harian Waspada Online (Warga Payabakong gelar demonstran)
- Antara Foto
- Harian Waspada Online (Sopir truk keluhkan pungli)
- Harian Waspada Online (12 Km Jalan Paya Bakong rusak akibat galian C)
- Blog Aceh Utara (Muspika Berencana Buka Blokir Jalan Paya Bakong)
- Situs Segala Cerita (Dua Warga Paya Bakong Jadi Tersangka)
- Situs Segala Cerita (Keuchik Ditahan, Administrasi Desa Terganggu)
- Situs Segala Cerita (Polisi Periksa Enam Warga Paya Bakong)
