BANDA ACEH - Ketua Umum
lembaga Tim Independen 1, Hasnawi Ilyas (41) menyatakan mencabut
dukungan terhadap bakal calon gubernur Aceh, Muhammad Nazar. Hasnawi
menilai Nazar tidak mengakomodir biaya yang dikeluarkan pihaknya saat
menggalang dukungan atau pengumpulan KTP, sebelum Nazar memutuskan maju
melalui partai politik.
“Nazar hanya memberi dana Rp 90 juta, padahal biaya yang telah keluar dalam mengumpul 30 ribu dukungan terhadapnya di Banda Aceh, Aceh Besar, dan Bireuen sudah mencapai Rp 200 juta,” kata Hasnawi alias Awi Juli kepada Serambi, di Banda Aceh, Minggu (14/8).
Awi Juli mengakui ia ikut menandatangani dukungan atas nama Ketua Umum Tim Independen 1 dalam deklarasi terhadap Nazar, 10 Juli 2011. Pencabutan dukungan itu, kata Awi, baru dia lakukan secara pribadi dan juga telah diberitahukan kepada Muhammad Nazar. Namun, secara kelembagaan Tim Independen 1 belum diputuskan.
Disebutkan juga, saat Nazar belum memutuskan maju melalui parpol, ia dan timnya berhasil ketika mengumpulkan 30 ribu KTP untuk bukti dukungan bagi Nazar, di Banda Aceh, Aceh Besar, dan Bireuen. “Saya menggunakan koordinator di tingkat kecamatan, menghabiskan dana sampai Rp 200 juta sehingga uang koordinator yang sudah terpakai,” sebut Awi.
Awi menyebutkan, dana itu habis antara lain untuk uang bensin dan biaya makan koordinator dalam mencari dukungan ke desa-desa. Juga untuk cuci pas foto, dan berbagai foto copi pendukung terhadap Nazar. Walaupun 30 ribu dukungan dari tiga kabupaten itu belum sempat dikirim semuanya ke lembaga pemenangan Muhammad Nazar bernama Muhammad Nazar Center (MNC) di Banda Aceh.
“Saya menyatakan mundur, biar koordinator di kecamatan tahu. Selama ini mereka mengira banyak sekali uang suksesi pada saya sehingga mereka memintanya. Padahal Nazar hanya memberi uang minum dan uang rokok yang secara keseluruhan Rp 90 juta. Itu pun dikasih secara bertahap, paling per Rp 1 juta ketika datang para koordinator dari tingkat kecamatan ke Banda Aceh,” ujar pria asal Bireuen ini.
Selain itu, Nazar juga tidak memenuhi janjinya memberi satu mobil pribadi kepada Hasnawi, untuk keperluan menggalang dukungan. Menurut Hasnawi, Tim Independen 1 didirikan beberapa rekannya untuk mendukung kemenangan M Nazar.
Tak Ada yang Janji Beli Mobil
MENGENAI mobil tidak ada yang berjanji padanya. Memang dari awal Hasnawi sudah dicurigai karena semua dana tim tidak dipergunakan sebagaimana mestinya di lapangan. Karena itu, MNC tidak menyerahkan lagi dana melalui yang bersangkutan, bahkan fasilitas padanya pun dicabut.
Saya rasa karena itu ia marah, di samping memang karakternya demikian. Sedangkan saya tak sempat koordinasi lagi karena sibuk dengan dinas. Tidak ada pula yang menjanjikan apa pun kepadanya, termasuk pemberian mobil pribadi.
Bahkan, tim di MNC mengondisikan supaya dia keluar saja dari tim pemenangan, karena dinilai sangat mengganggu, bahkan ia berencana membohongi Wagub dengan Gubernur. Dia sendiri juga tidak diterima lagi oleh anggotanya. Mungkin saat ini, ia berencana bergabung dengan kandidat lain untuk penggelapan dana.
* Muhammad Nazar, Balon Gub Aceh.(sal)
“Nazar hanya memberi dana Rp 90 juta, padahal biaya yang telah keluar dalam mengumpul 30 ribu dukungan terhadapnya di Banda Aceh, Aceh Besar, dan Bireuen sudah mencapai Rp 200 juta,” kata Hasnawi alias Awi Juli kepada Serambi, di Banda Aceh, Minggu (14/8).
Awi Juli mengakui ia ikut menandatangani dukungan atas nama Ketua Umum Tim Independen 1 dalam deklarasi terhadap Nazar, 10 Juli 2011. Pencabutan dukungan itu, kata Awi, baru dia lakukan secara pribadi dan juga telah diberitahukan kepada Muhammad Nazar. Namun, secara kelembagaan Tim Independen 1 belum diputuskan.
Disebutkan juga, saat Nazar belum memutuskan maju melalui parpol, ia dan timnya berhasil ketika mengumpulkan 30 ribu KTP untuk bukti dukungan bagi Nazar, di Banda Aceh, Aceh Besar, dan Bireuen. “Saya menggunakan koordinator di tingkat kecamatan, menghabiskan dana sampai Rp 200 juta sehingga uang koordinator yang sudah terpakai,” sebut Awi.
Awi menyebutkan, dana itu habis antara lain untuk uang bensin dan biaya makan koordinator dalam mencari dukungan ke desa-desa. Juga untuk cuci pas foto, dan berbagai foto copi pendukung terhadap Nazar. Walaupun 30 ribu dukungan dari tiga kabupaten itu belum sempat dikirim semuanya ke lembaga pemenangan Muhammad Nazar bernama Muhammad Nazar Center (MNC) di Banda Aceh.
“Saya menyatakan mundur, biar koordinator di kecamatan tahu. Selama ini mereka mengira banyak sekali uang suksesi pada saya sehingga mereka memintanya. Padahal Nazar hanya memberi uang minum dan uang rokok yang secara keseluruhan Rp 90 juta. Itu pun dikasih secara bertahap, paling per Rp 1 juta ketika datang para koordinator dari tingkat kecamatan ke Banda Aceh,” ujar pria asal Bireuen ini.
Selain itu, Nazar juga tidak memenuhi janjinya memberi satu mobil pribadi kepada Hasnawi, untuk keperluan menggalang dukungan. Menurut Hasnawi, Tim Independen 1 didirikan beberapa rekannya untuk mendukung kemenangan M Nazar.
Tak Ada yang Janji Beli Mobil
MENGENAI mobil tidak ada yang berjanji padanya. Memang dari awal Hasnawi sudah dicurigai karena semua dana tim tidak dipergunakan sebagaimana mestinya di lapangan. Karena itu, MNC tidak menyerahkan lagi dana melalui yang bersangkutan, bahkan fasilitas padanya pun dicabut.
Saya rasa karena itu ia marah, di samping memang karakternya demikian. Sedangkan saya tak sempat koordinasi lagi karena sibuk dengan dinas. Tidak ada pula yang menjanjikan apa pun kepadanya, termasuk pemberian mobil pribadi.
Bahkan, tim di MNC mengondisikan supaya dia keluar saja dari tim pemenangan, karena dinilai sangat mengganggu, bahkan ia berencana membohongi Wagub dengan Gubernur. Dia sendiri juga tidak diterima lagi oleh anggotanya. Mungkin saat ini, ia berencana bergabung dengan kandidat lain untuk penggelapan dana.
* Muhammad Nazar, Balon Gub Aceh.(sal)
Sumber: serambinews.com