Hingar
bingar dan beragam hiasan yang biasanya mewarnai Hari Ulang Tahun
Kemerdekaan RI tak begitu terlihat di tahun ini. Warga sepertinya tidak
terlalu bersemangat memperingati HUT RI yang ke-66. Beberapa rumah warga
di sekitar wilayah Depok dan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tidak
terlihat memasang bendera Merah Putih. Gerbang perumahan warga maupun
jalan-jalan kecil tidak terlihat meriah dengan kreasi gapura sebagaimana
tahun-tahun lalu. Bahkan bekas hiasan gapura tahun lalu tidak
diperbaharui lagi oleh warga setempat.
Suasana
di luar ibukota Jakarta tidak jauh berbeda. Di Kota Dumai, Provinsi
Riau, para pedagang yang membuka lapak di sepanjang pinggiran jalan
utama mengeluhkan omzet penjualan bendera yang terus merosot turun
setiap tahun. Bahkan di peringatan proklamasi kali ini, bendera Merah
Putih tidak lagi laku di sana.
Di
Kabupaten Sintang, kalimantan Barat, fenomena ini malah lebih terlihat
nyata karena masyarakat di desa-desa perbatasan dengan Sarawak, Malaysia
mengancam akan mengibarkan bendera negara tetangga menggantikan bendera
Merah Putih. Alasannya bisa ditebak, ketiadaan perhatian dari
pemerintah pusat atas nasib kesejahteraan mereka dengan minimnya
prasarana dan sarana hasil pembangunan wilayah perbatasan negara menjadi
pemicunya.
Sudah
waktunya pemerintah menaruh perhatian ekstra pada fenomena ini. Kondisi
bangsa Indonesia saat ini memang cukup terpuruk dengan segala kasus
yang sedang gencar diberitakan media saat ini. Krisis kepercayaan
terhadap pemerintahan semakin membuat banyak pihak pesimis akan nasib
masa depan bangsa ini. Nasionalisme terus menurun tanpa dapat ditolerir
lagi.
Haruskah
perjuangan para pahlawan bangsa di masa lalu hancur lebur akibat
perbuatan hasil karya bangsa sendiri? Bangsa ini membutuhkan pemimpin
yang visioner, yang melihat bangsa ini secara keseluruhan dengan segala
aspek yang ada di dalamnya. Seorang pemimpin yang tidak hanya memikirkan
kepentingannya sendiri maupun golongan tertentu.
Namun
sebagai satu bangsa, kita tidak boleh menyerah. Masa depan bagi bangsa
ini akan selalu ada sepanjang setiap kita memandang diri kita sebagai
bangsa Indonesia yang bersatu, bangga menjadi orang Indonesia dan
melakukan segala sesuatu dengan penuh tanggung jawab sebagai warga
negara Republik Indonesia. Mari terus bergandengan tangan bersatu padu
menbangun bangsa ini bangkit dari keterpurukan. (jawabannews)