Atjehpost.com Lhokseumawe
- Mahasiswa Universitas Malikussaleh Lhokseumawe khususnya dari jurusan
Ilmu Politik mengadakan diskusi tentang MoU Helsinki, Undang-undang
pemerintahan Aceh, dan Pilkada Aceh 2011.
“Diskusi pertama kali pada Rabu kemarin. Namun dalam diskusi tersebut
belum membuahkan hasil, karena itu kami terus berdiskusi sampai
menemukan titik temu terhadap perkembangan politik Aceh ke depan, apakah
kian membaik atau malah memburuk,” ujar Koordinator Forum Demokrasi
Indonesia dan Perdamaian Aceh atau F-DIPA, Safrizal, kepada The Atjeh
Post, Sabtu (15/10).
Menurut Safrizal, tujuan dilaksanakan
diskusi rutin setiap Minggu untuk mencari sebuah solusi konfrehensif
terhadap buruknya situasi politik yang dihadapi Aceh saat ini khususnya
menjelang Pemilukada 2011.
Mahasiswa Unimal ini juga mengatakan,
situasi seperti pemboikotan pilkada oleh Partai Aceh mempunyai asalan
jelas, “PA mempertahankan MoU dan UUPA walaupun dari pandangan saya
terlihat ada sebuah rahasia yang belum terungkap."
Safrizal
memprediksikan, bila Partai Aceh tidak masuk pilkada akan berakibat
buruk pada kinerja pemerintah nanti khususnya hubungan antara eksekutif
dan legislatif nanti. "Karena mayoritas di parlemen saat ini PA,”
jelasnya.
Acara yang berlangsung di Kampus Unimal tersebut dipandu Dosen Ilmu Politik Unimal Taufik Abdullah.[]