DOHA – Sejumlah aktivis di Qatar
menyatakan channel berita Al Jazeera yang berbasis di Doha melayani
kepentingan Israel di wilayah tersebut.
Sejumlah foto yang diposting oleh para aktivis tersebut
memperlihatkan pemimpin Qatar, Hamad bin Khalifa Al Thani, dan perdana
menterinya berjabat tangan dengan para pejabat Israel. Para aktivis itu
juga mengkritisi kedekatan hubungan pemerintahnya dengan Tel Aviv.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Amir Qatar memiliki pengaruh langsung pada pemberitaan yang ditayangkan oleh Al Jazeera.
Jaringan pers ini telah berulang kali dituduh menayangkan berita yang tidak merata mengenai aksi protes “Musim Semi Arab”.
Al Jazeera dituduh terlalu meninggikan gerakan oposisi di Suriah,
sementara menutup mata terhadap tindakan keras pemerintah Bahrain atas
kekerasan pada pengunjuk rasa anti-pemerintah.
Sejumlah jurnalis terkenal, termasuk Ben Jeddo Ghassan, telah
mengundurkan diri dari statsiun televis tersebut dalam beberapa bulan
terakhir karena pemberitaan yang tidak berimbang mengenai peristiwa
Timur Tengah.
Sebuah profil berjudul “Revolusi Qatar” baru-baru ini muncul di
Facebook. Qatar merupakan negara yang tidak pernah melakukan pemilihan
umum untuk pemerintahannya. Qatar juga merupakan tempat AS menempatkan
pangkalan udaranya untuk operasi militer di Irak.
Para aktivis Qatar mengklaim bahwa banyak warga yang tinggal di
Emirat Arab tidak senang dengan kebijakan penguasa mereka. (althaf/arrahmah.com)