RMOL. Nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo mulai diperhitungkan sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden. Selain beberapa kali disebut dari internal Demokrat, kalangan Golkar juga ingin menyandingkan ipar Presiden SBY tersebut dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Tapi sejauhmana peluangnya dan apakah sudah pas untuk masuk ke gelanggang politik nasional?
"Peluang Pramono Edhi itu cukup besar. Dia keturunan dinasti politik Indonesia. Bapaknya Jenderal terkenal (Sarwo Edhie). Iparnya Presiden. Kakaknya Ibu Negara. Nama Pramono Edhie Wibowo itu sendiri sudah bunyi di kalangan masyarakat menengah ke atas," kata pengamat politik M. Qodari kepadaRakyat Merdeka Online pagi ini (Kamis, 24/11) melalui sambungan telepon.
Menurut pendiri Indo Barometer ini, kompetensi adik Ani Yudhoyono itu tak perlu diragukan. Karena dia sudah melewati rangkaian karir kemiliteran.
"Dia jenderal penuh, sekarang KSAD. Sudah punya karir militer yang panjang. Tak ada yang mempertanyakan kompetensi dia. Sekarang ini mau atau tidak mau. Kedua bisa populer nggak di masyarakat," ucapnya.
Meski begitu, dia memandang, bahwa masuknya nama Pramono Edhie Wibowo bisa jadi ancaman bagi Gerindra yang akan mengajukan mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto sebagai capres. Karena keduanya memiliki latar belakang yang sama.
"Bisa jadi (ancaman). Kalau Pramono maju, ini akan menempati kavling politik yang sama dengan Prabowo. Cuman masalahnya Pramono ini belum dikenal masyakat Indonesia secara luas seperti Prabowo. Profilnya juga belum semenonjol Prabowo," tandasnya. [zul]
Sumber: rakyatmerdekaonline.com