Jakarta – Amerika Serikat (AS)
membangun pangkalan militer di Darwin, Australia. Amerika diduga
memiliki kepentingan tertentu dengan membangun pangkalan bagi 2.500
pasukan marinirnya.
Ketua DPP Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi mengatakan pangkalan
militer AS di Australia memang tidak menjadi ancaman dalam jangka waktu
pendek mengingat Indonesia adalah mitra aliansi AS di Asia.
“Namun Indonesia harus menyadari bahwa dalam jangka panjang pangkalan
Militer AS di Darwin-Australia yang terdekat ke wilayah kita merupakan
potensi ancaman kedaulatan NKRI di Papua yang sarat kepentingan AS,”
kata Yuddy kepada okezone, Minggu (20/11/2011).
Menurut Yuddy, keputusan AS menempatkan pangkalan militer di Darwin
merupakan hasil kajian geopolitik untuk menguasai kawasan Asia dalam
jangka panjang. “Bukan semata-mata alasan membentuk pengaruh Cina di
Asia-Pacific atau sekedar antisipasi konflik kepulauan Spratly,” sebut
dia.
Karena itu, Indonesia, sambung mantan anggota Komisi Pertahanan dan
Luar Negeri DPR ini, harus menyiapkan langkah antisipasi jangka panjang
melalui intensitas diplomasi internasional dan kepemimpinan pembangunan
kawasan ASEAN yang berorientasi kepentingan nasional.
Mengenai pangkalan militer ini, Presiden Susio Bambang Yudhoyono
menyambut positif langkah AS. Perdana Menteri Australia Julia Gillard
sendiri menyatakan pembukaan pangkalan militer di wilayahnya sebagai
tempat latihan marinir dalam mengatasi bencana alam di kawasan Asia
Timur termasuk Australia.
Sumber: arrahmah.com