Banda Aceh - Kepala Kepolisian Daerah Aceh
Inspektur Jenderal Iskandar Hasan meminta maaf kepada masyarakat dan
Parlemen Aceh. Sebab, polisi belum mampu mengungkap dua kasus peledakan
granat di kawasan Lamprit, Banda Aceh beberapa waktu lalu.
“Kami belum bisa menangkap pelaku peledakan granat di Lamprit,” kata
Kapolda di hadapan belasan anggota Dewan, Kamis (15/12). “Kami masih
berupaya terus.”
Iskandar mengaku polisi kesulitan dalam membongkar dua kasus
peledakan granat di Lamprit pada awal bulan ini. Kesulitan itu
disebabkan polisi belum menemukan alat bukti, tidak adanya saksi mata,
tidak ada petunjuk yang bisa mengarah pada pelaku peledakan granat.
“Kita belum bisa menangkap pelaku. Mohon maaf,” ujar mantan Kepala
Divisi Humas Mabes Polri ini. “Kita tidak mau polisi asal tangkap. Harus
berdasarkan hukum.”
Awal bulan ini dua kasus peledakan terjadi di Lamprit, Banda Aceh:
kantor tim sukses Irwandi Yusuf dan mes Kementerian Polhukam. Setelah
ledakan granat ini, polisi mengintensifkan razia di pintu masuk dan
keluar Banda Aceh.
Razia yang digelar polisi ini menimbulkan pertanyaan dari kalangan
politikus Daud Beureu-eh (lokasi kantor DPRA –red.). Menurut politikus
dari Partai Aceh, Nasruddin, razia ini menimbulkan rasa trauma di
kalangan masyarakat yang baru terbebas dari konflik bersenjata.
Sumber: acehkita.com