 |
| (Kombes Gustav Leo-foto by atjehlink.com) |
BANDA ACEH - Sekitar 8776 personil atau dua per tiga kekuatan dari Kepolisian Daerah Aceh akan mengamankan 9.786 Tempat Pemungutan Suara atau TPS Pilkada Aceh 2012.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Aceh Kombes Gustav Leo dalam Lokakarya dan Forum Editor Jurnalisme Pilkada Damai di Gedung Media Center Infokom, Banda Aceh, Sabtu 17 Maret 2012.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Aceh Kombes Gustav Leo dalam Lokakarya dan Forum Editor Jurnalisme Pilkada Damai di Gedung Media Center Infokom, Banda Aceh, Sabtu 17 Maret 2012.
Dalam hal pengamanan, kata Gustav, Kepolisian Daerah Aceh akan membedakan letak TPS berdasarkan tingkat kerawanan daerah tersebut maupun letak geografis. Karena itu, polisi membagi pengamanan dalam tiga pola.
"Untuk pola aman, dua personil mengamankan empat TPS, sedangkan untuk rawan satu, dua personil mengamankan dua TPS, lalu rawan dua, di mana dua personil mengamankan satu TPS," ujar Gustav.
Tujuan pembagian pola tersebut, kata Gustav, agar pelaksanaan pilkada bisa berjalan lancar tanpa ada gangguan untuk pemilih, penyelenggara maupun pengawas pemilu.
Berkaitan dengan penyelenggaran pilkada, Polda Aceh menggelar Operasi Mantap Praja 2012 selama 40 hari. Dari dua per tiga kekuatan yang dikerahkan tadi, kata Gustav, Polda Aceh telah mengawal tahapan pilkada hingga pendataan pemilih.
"Tentu saja ini dilakukan dengan penyamaan persepsi semua pihak dalam rangka mencapai pelaksanaan pilkada aman, lancar, tertib, dan demokratis. Sukses pelaksanan pilkada itu bukan hanya satu pihak tapi semua pihak, termasuk rekan-rekan media yang mengawal pilkada dengan menyampaikan informasi-informasi kondusif," ujarnya.
Sejauh ini, kata Gustav, Kapolda Aceh Irjen Iskandar Hasan sudah mencoba mengomunikasikan semua informasi terkait pilkada dengan Panwaslu, NGO, Perwakilan DPR, Komnas HAM, hingga pemantau pemilu.
"Semua kegiatan pengamanan di dalam pilkada kita maksimalkan dengan menyusun rencana operasi, latihan operasi, bagaimana tampilan personil Polri ketika mengamankan TPS, bagaimana penyelasaian pelanggaran pilkada, dan juga meminimalisir semua persoalan yang telah diindetifikasi terhadap persoalan yang mungkin terjadi dalam pemilukada," ujar Gustav. (www.atjehpost.com)
