 |
| (foto by google) |
JAKARTA - Enam orang terduga teroris yang diamankan Polda Aceh dan Densus 88 Anti-Teror di kawasan desa Meunasah, Lhok, Kecamatan Lhong, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (10/3/2012) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB diduga kuat merupakan jaringan teroris baru.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution, terhadap keenam orang tersebut sudah dilakukan penahanan dengan sangkaan melaksanan tidak pidana terorisme.
“Kelihatannya ini kelompok baru,” ujar Saud di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (16/3/2012).
Selain itu, menurut Saud keenam orang tersebut merupakan orang Aceh. “Kelihatannya dari Aceh,” ujarnya menjelaskan sedikit identitas pelaku.
Tetapi Saud enggan menjelaskan secara rinci mau diledakkan dimana bom yang dibawa tiga tersangka saat ditangkap Polda Aceh dan Densus 88 AT . Termasuk juga identitas enam tersangka teroris tersebut.
“Ini masih dalam pengembangan, sehingga itu menjadi infomasi yang kiata kecualikan,” ucapnya.
Menurut Saud, bom yang disita dari tangan para pelaku memiliki daya ledak yang rendah, namun material yang ada di dalamnya bisa membahayakan, pasalnya di dalam bom tersebut ada seperti gir sepeda, dan yang lainnya sehingga berbahaya.
“Ledakannya tersebut hanya untuk menghentakan barang-barang tesebut,” ucap Saud.
Seperti diketahui, Enam orang yang ditangkap tersebut masing-masing berisinial KM, MNS, RM, US, SL, dan DG. Mereka ditangkap di dua tempat yang berbeda.
MNS, RM, KM ditangkap di jalan raya wilayah Desa Gampong, Meunasah Lhok, Kecamatan Lhong, Aceh Besar pada Sabtu (10/3/2012) dini hari sekitar pukul 02.00. Ketiga orang itu ditangkap sewaktu mengendarai mobil Daihatsu Terios yang mengangkut bahan-bahan peledak.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 02.30, di tempat berbeda, yaitu di Aceh Utara, polisi meringkus US, SL, dan DG. Ketiganya bersembunyi di rumah persembunyian mereka di Aceh Utara. (www.tribunnews.com)
