(foto by tribunnews.com) |
SURABAYA – Langkah pemerintah untuk memuluskan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pun diperluas hingga kampus.Pemerintah meminta para rektor meredam aksi mahasiswa yang menolak rencana tersebut.
Wakil Rektor Universitas Airlangga Syahrani menjelaskan, dalam pertemuan di Jakarta dengan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI M Nuh, seluruh rektor se-Indonesia diminta mengendalikan gerakan mahasiswa dengan untuk mensosialisasikan alasan kenaikan BBM. “Kami diminta turut memberikan pemahaman mengenai kebijakan menaikkan harga BBM. Selain itu, kami diharapkan bisa memberikan solusi atas dampak yang timbul pascanaiknya harga BBM,”ujar dia.
Wakil Rektor Universitas Airlangga Syahrani menjelaskan, dalam pertemuan di Jakarta dengan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI M Nuh, seluruh rektor se-Indonesia diminta mengendalikan gerakan mahasiswa dengan untuk mensosialisasikan alasan kenaikan BBM. “Kami diminta turut memberikan pemahaman mengenai kebijakan menaikkan harga BBM. Selain itu, kami diharapkan bisa memberikan solusi atas dampak yang timbul pascanaiknya harga BBM,”ujar dia.
Lalu apa yang sudah dilakukan para rektor? “Kita sudah antisipasi gerakan mahasiswa. Kita ajak bicara mereka,” kata Rektor Unair Fasich, kemarin.Dia menegaskan, dalam mengendalikan gerakan mahasiswa, kunci utama adalah mengajak dialog mahasiswa dengan baik. Segala keinginan mahasiswa coba untuk dipenuhi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, aksi demonstrasi menolak rencana pemerintah masih terjadi di berbagai daerah. Di Bangkalan, para aktivis HMI memblokade akses Jalan Soekarno Hatta,tepatnya depan kantor Pemkab Bangkalan.Aksi blokade dilakukan sebagai protes atas rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Di atas aspal jalan para mahasiswa ini tidur,sementara mahasiswa lain berorasi secara bergantian.
“BBM naik yang makin sengsara adalah rakyat. Untuk itu tidak ada kata lain selain menolak rencana kenaikan BBM,” ujar Wasli, koordinator aksi dalam orasinya. Tetap maraknya aksi antikenaikan BBM,memunculkan isu yang menyebutkan bahwa pemerintah juga menyiapkan rencana untuk menghentikannya, yaitu dengan mengajak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berpelesir.
Namun, saat dikonfirmasi, perwakilan BEM Universitas Muhammadiyah Jember Kamil mengaku belum menerima informasi soal rencana akan diajak bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (www.seputar-indonesia.com)