Jakarta - Survei
terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menjadi kabar baik bagi Partai
Golkar. Hasil survei menunjukkan dukungan untuk Partai Beringin ini
terus menguat. Kenaikan ini cukup menonjol
dibanding dua partai besar
lainnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Demokrat.
"Golkar berhasil menarik perhatian publik melalui iklan dan beropini di
media," ujar Direktur Eksekutif LSI, Dodi Ambardi, di kantornya, Ahad, 11 Maret 2012.
Dari
survei yang dilakukan LSI pada 25 Februari-5 Maret 2012 terhadap 2.418
responden di 33 provinsi, Golkar mampu meraup 17,7 persen suara. Pada
posisi kedua dan ketiga diisi PDIP dan Demokrat dengan dukungan 13,6
persen dan 13,4 persen.
Partai yang baru muncul, Partai NasDem,
ternyata cukup mendapat perhatian publik. Partai yang dilahirkan oleh
Surya Paloh ini mendapat dukungan 5,9 persen responden. Mereka ada di urutan keempat. Bandingkan dengan perolehan
Demokrat dan PKS saat mereka baru lahir pada Pemilu 2004 silam. Saat
itu Demokrat hanya meraih 3 persen suara dan PKS 4 persen suara.
Menurut Dodi, kenaikan suara Golkar ditopang banyak iklan Golkar dan
masifnya sosialisasi yang dilakukan partai berlambang beringin ini.
Sementera partai lain dinilai belum cukup siap mengkonsolidasikan
kekuatan untuk maju pada pemilu 2014. "Partai lain sibuk konflik
internal atau pergerakannya tidak terlalu kelihatan," ujar Dodi.
Selain
mengguyur banyaknya iklan di media, Golkar juga dinilai mampu
memanfaatkan opini di media dengan mengambil sikap oposisi. Golkar
dinilai pemilih berhasil menarik hati publik melalui pemberitaan di
media dan talkshow di televisi dan radio. Dibandingkan Demokrat dan PDIP penonton berita dan talkshow menyatakan lebih mendukung Golkar. Sebanyak 24 persen penonton talkshow memilih Golkar, sedang PDIP dan Demokrat hanya 11 persen dan 4 persen.
Demokrat
sebagai pemenang pemilu 2009 dengan dukungan 20 persen lebih pemilih,
menurut LSI dalam empat bulan terakhir tidak berhasil memulihkan
kepercayaan publik. Jika pada survei Desember 2011 Demokrat meraup 14
persen suara dan turun menjadi 13,7 pada survei Februari, pada Maret
2012 suara Demokrat merosot menjadi 13,4 persen saja.
LSI
menilai dalam waktu beberapa bulan ke depan suara Demokrat agak sulit
naik. Alasannya, Demokrat masih disibukkan dengan persoalan hukum yang
menyeret nama beberapa elite partai. Namun pemilih Demokrat cenderung
tidak berubah dan tidak tercuri oleh partai lain. (www.tempo.co)