* Empat Luka-luka
Ilustrasi |
LHOKSUKON - Tim Sukses Seuramoe Irwandi Yusuf/Muhyan Yunan (cagub/cawagub Aceh dari jalur independen) di Aceh Utara mengaku dikeroyok, Jumat (23/3) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB oleh puluhan pria berbaret merah yang diduga massa dari salah satu partai politik lokal (parlok) di Aceh. Kasus ini sedang ditangani Polres Aceh Utara.
Pengeroyokan itu terjadi di lintasan jalan nasional, kawasan Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, ketika timses Irwandi hendak memasang atribut kampanye.
Pengeroyokan itu terjadi di lintasan jalan nasional, kawasan Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, ketika timses Irwandi hendak memasang atribut kampanye.
Empat anggota timses calon gubernur tersebut mengalami luka-luka. Salah satunya, Iskandar (59), warga Desa Dayah Tuha, Kecamatan Syamtalira Bayu, harus dirawat di Rumah Sakit TNI AD Lhokseumawe.
Korban lainnya, Muzakir (32), warga Desa Blang Bidok, Kecamatan Tanah Luas, mengalami luka bacok di punggung kanan. Zulfikar (23), warga Desa Madan, Kecamatan Samudera dan Muhammad Saidi (23), warga Desa Reungkam, Kecamatan Pirak Timu, mengalami luka memar akibat dipukul.
“Saat itu kami sedang melihat posko baru kami sekalian memasang spanduk. Tiba-tiba datang iring-iringan mobil dari arah Pantonlabu. Salah seorang di antara mereka berkata, ‘Siapa yang melarang pemasangan bendera PA?’ Kami tidak merespons, karena kami tidak tahu,” ungkap Muzakir kepada Serambi di Lhokseumawe, kemarin.
Menurut Muzakir, tidak satu pun dari anggota timsesnya melarang pemasangan bendera PA, seperti yang dikatakan massa berbaret merah itu. “Tapi yang terjadi adalah, tanpa basa-basi mereka turun dari mobil dan langsung menghajar kami. Saya dikeroyok hingga terjatuh,” katanya.
Pada saat bangun, lanjut Muzakir, seorang pria dari belakang langsung menusuk punggungnya dengan sangkur. Anggota timses tersebut tak berani melawan, sebab jumlah massa yang berbaret merah itu lebih sepuluh orang. “Tiba-tiba kami mendengar suara peluit, kemudian massa berbaret merah itu pun langsung naik lagi ke dalam mobil mereka,” katanya.
Setelah itu barulah Muzakir tahu bahwa ketiga temannya juga mengalami nasib serupa. Kemudian mereka dibawa warga ke Puskesmas Lhoksukon untuk dirawat. Sedangkan Iskandar dibawa ke Rumah Sakit TNI AD di Lhokseumawe. “Saya kenal mereka, karena dulu mereka juga teman saya,” kata Muzakir yang mengaku masih trauma atas kejadian tersebut.
Sudah diperiksa
Kapolres Aceh Utara, AKBP Farid BE mengaku sudah terima laporan dari korban dan sudah dimintai hasil visumnya. “Keterangan para saksi korban juga sudah kita minta. Kini polisi sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap siapa pelaku pengeroyokan tersebut. Kasus ini masuk dalam ranah pidana murni. Kita harap, bisa segera terungkap,” kata AKBP Farid BE. (c37/c46)
Tanggapan mereka
Polda Harus Serius
KAMI berharap pihak polisi mengusut tuntas kasus ini, karena kejadian malam itu jelas dilakukan massa dari Partai Aceh. Saya berada di lokasi saat itu. Kejadian sebelumnya, yakni pembakaran mobil timses kami di Pirak Timu, Aceh Utara, juga belum terungkap dan belum ada tindakan tegas dari kepolisian terhadap pelaku. Kami minta polisi mengungkapkan kepada publik siapa pelakunya supaya masyarakat tahu.
Polda Aceh harus serius mengusut kasus ini supaya ke depan tidak terjadi lagi. Kami juga mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dengan aksi intimidasi pihak tertentu selama proses pilkada tahun ini.
* Habibillah, Ketua Advokasi Hukum Seuramoe Iwandi/Muhyan di Aceh Utara. (c37)
Cabut Atribut
TADI malam kami pulang dari Pantonlabu menghadiri undangan maulid dari salah satu warga yang mengundang kami. Setelah rombongan melewati Lhoksukon, kami mendapat informasi ada timses kandidat lain yang mencabut bendera dan atribut Partai Aceh di sepanjang jalan nasional. Tapi saya tak tahu apa kejadiannya setelah itu. Jika memang benar ada pemukulan, kemungkinan itu ulah simpatisan PA, karena simpatisan PA kan sangat banyak di Aceh. Yang pasti, peristiwa itu didahului oleh kejadian adanya pihak lain yang mencabut atribut Partai Aceh.
* Nasrullah Dahlawy, Juru Bicara Partai Aceh Wilayah Samudera Pasai.
***
Editor: Safrizal
Sumber: http://aceh.tribunnews.com