Besok Mendagri Bertemu Gubernur Aceh Bahas Pilkada
FOTO ANTARA/Saptono/ss/Spt/10 |
Sejumlah peristiwa penembakan dan kekerasan terjadi di
Aceh belakangan ini dikhawatirkan akan mempengaruhi jalannya proses Pilkada di
Aceh pada Februari mendatang. Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud
Usman Nasution menyatakan pihaknya akan mengirimkan pasukan tambahan ke Aceh
untuk membantu pengamanan jelang Pilkada.
Sekitar 780 pasukan akan ditambahkan Markas Besar
Polri ke Aceh. Jumlah tersebut, kata Saud bisa bertambah jika dibutuhkan lebih
banyak lagi oleh Polda Aceh. "Diharapkan proses pilkada di Aceh berjalan
tertib dan tidak ada gangguan," ujar Saud di Jakarta, Selasa (3/1/2012).
Bantuan pasukan juga akan dikirim dari daerah-daerah yang terdekat dengan Aceh. Oleh karena itu, kata Saud, masyarakat Aceh tak perlu khawatir terkait pengamanan selama pilkada berlangsung. "Jadi tidak ada alasan pilkada tidak berjalan karena faktor keamanan, karena kami siap mengirimkan pasukan," tutur Saud.
Sementara itu, ditanya perkembangan penelusuran pelaku
penembakan di Aceh, kata Saud, saat ini pihaknya masih bekerja untuk melacak
pelaku. Sketsa pelaku penembakan kata dia belum dapat disebarkan untuk mencegah
pelaku kabur dari Aceh. "Untuk sketsanya belum bisa. Ini untuk kepentingan
penyidikan dulu. Tim kami sedang bekerja. Indikasi pun masih dalam proses
penyidikan dan dalam waktu dekat dapat segera terungkap ketiga kasus
tersebut," tegasnya.
Besok Mendagri Bertemu Gubernur Bahas Pilkada
Sementara Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi
dijadwalkan akan bertemu dengan Gubernur Nangroe Aceh Darussalam, Rabu, 4
Januari 2012 besok.
Pertemuan itu juga akan membahas keamanan Aceh menjelang Pemilukada. Rencananya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Djoko Suyanto juga akan hadir.
Pertemuan itu juga akan membahas keamanan Aceh menjelang Pemilukada. Rencananya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Djoko Suyanto juga akan hadir.
"Besok saya akan bertemu Gubernur Aceh,
mudah-mudahan besok saya bertemu dengan Pak Gubernur di sini (Jakarta),"
ujar Gamawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 3 Januari 2012.
Gamawan mengaku telah membahas masalah keamanan Aceh
sebelumnya dengan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Meski Kapolri terus meyakinkan Gamawan bahwa
serangkaian kasus penembakan di Aceh tak ada hubungannya dengan pelaksanaan
Pemilukada, mantan Gubernur Sumatera Barat ini meminta Polri untuk meningkatkan
pengamanan.
"Menurut Kapolri tidak ada kaitannya dengan
Pemilukada. Keamanan tentu akan ditingkatkan," ucapnya.
Dalam penyelenggaraan Pemilukada di kota mana pun,
menurut Gamawan, suatu hal yang biasa apabila terjadi peristiwa kriminal.
Namun, dia berharap pelaksanaan Pemilukada Aceh nanti tak terkendala dengan
peristiwa-peristiwa buruk.
"Di mana-mana kalau ada Pemilukada juga ada
pencurian, perampokan. Tapi tidak dalam kaitan dengan setuju atau tidak setuju
seperti itu," kata dia.
Menjelang Pemilukada, di Aceh telah terjadi serentetan
penembakan misterius.
Tanggal 4 Desember 2011, terjadi penembakan di PT.
Setia Agung, Aceh Utara, yang menewaskan 3 orang dan melukai 5 orang lainnya.
Sebelumnya, terjadi pula penembakan di perusahaan survei minyak dan gas PT
Zaratex NV di Sawang, juga Aceh Utara.
Sabtu, 31 Desember 2011, sekitar pukul 21.00 WIB,
terjadi lagi penembakan di Mess Telkom di Bireun, Aceh. Pelaku menembaki
pekerja galian kabel di Mess Telkom yang saat itu hendak beranjak tidur. Tiga
pekerja tewas, dan tujuh lainnya terluka. Seluruhnya adalah pekerja pendatang
asal Jawa Timur.
Selang sehari, Minggu, 1 Januari 2012, sekitar pukul
21.30 WIB, seorang warga di Desa Seureuke, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, terjadi
penembakan di Desa Sereuke, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. Penembakan ini
menewaskan Suryadi (39) dan melukai seorang warga bernama Edy (32), namun dalam perjalanan menuju rumah sakit kesrem Lhokseumawe Edy pun meninggal.
Sekedar diketahui mengenai nama-nama korban selama penembakan di beberapa kabupaten di Aceh baru-baru ini yakni:
Aceh Utara (Kecamatan Geureudong Pase) pada 4 Desember 2011 sekitar pukul 23.30 wib
Aceh Utara (Kecamatan Geureudong Pase) pada 4 Desember 2011 sekitar pukul 23.30 wib
- Sugeng umur 45 tahun
- Katno umur 50 tahun, dan
- Herianto umur 30 tahun
Sedangkan korban luka-luka yakni :
- Joni umur 25 tahun asal Meunasah Masjid Cunda Lhokseumawe;
- Misman umur 54 tahun
- Harapan umur 32 tahun dan
- Erik umur 22 tahun, jadi Misman, Harapan dan Erik ketiganya asal Buket Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, serta
- Salmi umur 34 tahun asal Pulo Tiga, Aceh Tamiang.
Aceh Utara
(Kecamatan Langkahan) pada 1 Januari 2012, sekitar pukul 20.30 wib.
- Bawon umur 40 tahun, dan
- Eddy umur 38 tahun
Bireun (Desa
Blangcot Tunong, Jeumpa) pada 31 Desember 2011, pukul 21.00 wib.
- Sunyoto umur 28 tahun asal Jember
- Suparno umur 31 tahun asal Jember, dan
- Daud umur 30 tahun asal Banyuwangi.
Sedangkan korban yang mengalami luka berat yakni:
- Andri umur 15 tahun asal Jember
- Hasan umur 35 tahun asal Jember
- Kirul umur 30 tahun asal Jember
- Imam umur 27 tahun asal Jember
- Kopral umur 32 tahun asal Banyuwangi
- Aan umur 40 tahun asal Banyuwangi, dan
- Bonjol umur 30 tahun asal Banyuwangi.
Banda Aceh (Desa Ilie, Kecamatan Ulee Kareng)
pada 31 Desember 2011, pukul 20.50 wib.
- Dimas alias Wagino umur 40 tahun, warga Lamtemen, Banda Aceh.
Sumber kutipan: kompas.com, vivanews.com, dan detiknews.com
Kabar Sebelumnya: