Rabu, 11 Januari 2012

Bom Molotov Meledak di Rumah Cabup

Rumah Misbahul Munir [foto tribunnews]
Jakarta - Teror terus terjadi di Aceh. Kali ini penembakan dan pelemparan bom molotov terjadi di kediaman Misbahul Munir, calon bupati yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah Aceh Utara. "Kejadiannya pagi tadi, sekitar pukul 03.30," kata Kepala Divisi Humas Markas Besar Kepolisian Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution.

Menurut Saud, rumah Misbahul Munir di Kedai Kreung, Kota Makmur, Aceh Utara, ditembaki lima kali oleh orang tak dikenal. Para penembak itu kemudian melempari rumah dengan bom molotov. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Barang bukti yang ditemukan adalah lima selongsong peluru. “Berarti para penembak menggunakan senjata laras panjang atau senjata FN,” kata Saud.

Kepolisian belum bisa memastikan insiden ini berkaitan dengan lima kasus penembakan yang terjadi sebelumnya. “Ini rangkaian bagian dari penyelidikan, tidak tepat untuk disampaikan. Biarlah tim bekerja di lapangan,” ujar Saud.

Kepolisian juga belum bisa menyimpulkan motif dari seluruh teror tersebut terkait dengan pemilihan kepala daerah, ekonomi, atau kecemburuan sosial. Tapi Saud kembali menegaskan bahwa enam teror yang terjadi di Aceh merupakan kasus pidana murni.

Menanggapi rangkaian teror di Aceh, Markas Besar menilai pemetaan Kepala Kepolisian Resor Aceh Utara belum tepat. Ia mendesak kepala kepolisian setempat mengevaluasi pemetaan lokasi-lokasi rawan di daerah itu. Termasuk mengidentifikasi target-target yang menjadi korban terdahulu. “Dipetakan di mana calon-calon pilkada (lokasi kediaman), lalu lakukan pengamanan dengan ekstra. Atau misalnya, yang menjadi korban adalah pendatang, ini harus dipetakan semua,” ujar Saud.

Tak sampai sebulan ini terjadi lima kasus penembakan di Aceh, mulai 4 Desember 2011 sampai 5 Januari 2012. Teror ini menewaskan 10 orang dan melukai 13 orang. Pola penembakan dari lima kasus penembakan tersebut hampir sama, pelaku menggunakan sepeda motor dan menembak warga biasa yang kebetulan beretnis Jawa secara sporadis. Insiden ini terjadi di beberapa lokasi, di antaranya Aceh Utara, Banda Aceh, dan Bireuen.


Sementara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengatakan lembaga yang dipimpinnya tak tinggal diam menyikapi kondisi mutakhir di Aceh. Pemimpin Dewan, kata dia, akan membicarakan kasus ini secara internal sebelum dibahas di Komisi Politik Dalam Negeri.

"Nanti kalau ada yang perlu dibahas dengan Presiden, kami bahas dengan Presiden," kata Marzuki di gedung MPR/DPR, Senin, 9 januari 2011. Pemimpin DPR, lanjut Marzuki, juga akan meminta tim pemantau otonomi khusus untuk turun ke Aceh.

Marzuki melanjutkan pemerintah harus bisa memulihkan keamanan di Aceh. Sebab, kondisi keamanan di provinsi Serambi Mekah itu kian mengkhawatirkan. "Itu tugas pemerintah untuk mengamankan," katanya.

Selama Desember-Januari Aceh diteror insiden penembakan. Korban yang tewas mencapai lima orang dan delapan lainnya luka-luka. Kasus pertama terjadi penembakan di Ulee Kareng, Banda Aceh, pada malam pergantian tahun 2011, satu penjaga toko boneka tewas.

Penembakan kedua juga terjadi pada malam tahun baru. Pekerja penggali kabel serat optik milik perusahaan telekomunikasi di Bireun ditembak orang tak dikenal. Tiga tewas dan tujuh lainnya terluka dalam insiden ini.

Kasus terakhir terjadi pada Senin malam, 1 Januari 2012, di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. Seorang petani tewas dan seorang lainnya luka-luka.

Sekedar diketahui Nama-nama korban penembakan di Aceh akhir-akhir ini.
Aceh Utara (Kecamatan Geureudong Pase) pada 4 Desember 2011 sekitar pukul 23.30 wib
  1. Sugeng umur 45 tahun
  2. Katno umur 50 tahun, dan
  3. Herianto umur 30 tahun
Sedangkan korban luka-luka yakni :
  1. Joni umur 25 tahun asal Meunasah Masjid Cunda Lhokseumawe;
  2. Misman umur 54 tahun
  3. Harapan umur 32 tahun dan
  4. Erik umur 22 tahun, jadi Misman, Harapan dan Erik ketiganya asal Buket Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, serta
  5. Salmi umur 34 tahun asal Pulo Tiga, Aceh Tamiang.
Aceh Utara (Kecamatan Langkahan) pada 1 Januari 2012, sekitar pukul 20.30 wib.
  1. Bawon umur 40 tahun, dan
  2. Eddy umur 38 tahun
Bireun (Desa Blangcot Tunong, Jeumpa) pada 31 Desember 2011, pukul 21.00 wib.
  1. Sunyoto umur 28 tahun asal Jember
  2. Suparno umur 31 tahun asal Jember, dan
  3. Daud umur 30 tahun asal Banyuwangi.
Sedangkan korban yang mengalami luka berat yakni:
  1. Andri umur  15 tahun asal Jember
  2. Hasan umur  35 tahun asal Jember
  3. Kirul umur 30 tahun asal Jember
  4. Imam umur 27 tahun asal Jember
  5. Kopral umur 32 tahun asal Banyuwangi
  6. Aan umur 40 tahun asal Banyuwangi, dan
  7. Bonjol umur 30 tahun asal Banyuwangi.
Banda  Aceh (Desa Ilie, Kecamatan Ulee Kareng) pada 31 Desember 2011, pukul 20.50 wib.
  1. Dimas alias Wagino umur 40 tahun, warga Lamtemen, Banda Aceh.


Aceh Besar (Aneuk Galong, Suka Makmur) pada 5 Januari 2012, pukul 19.05 wib.

  1. Gunoko umur 30, asal Semarang, Jawa Tengah 
  2. Agus Swetnyo umur 35, asal Semarang, Jawa Tengah, dan   
  3. Sotiku Anas umur 25, asal Semarang, Jawa Tengah.

Sumber kutipan: tempo.co dan tempo.co

Kabar Sebelumnya:

 
Design by Safrizal Ilmu Politik UNIMAL | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...; linkwithin_text='Baca Juga:'; Related Posts with Thumbnails