BANDA ACEH - Pasangan calon gubernur dari Partai
Aceh (PA), dr Zaini Abdullah-Muzakir Manaf, Jumat (20/1/2012) secara
resmi mendaftar ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh sebagai
peserta Pilkada 2012. Pasangan Zaini-Muzakir menyatakan sudah siap
menerima konsekuensi apa pun, termasuk siap menang dan siap kalah.
Zaini
Abdullah, mantan juru runding dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang
melahirkan MoU Helsinki didampingi Muzakir Manaf yang kini sebagai Ketua
Umum Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) menandaskan,
keikutsertaan PA mencalonkan kadernya dalam pilkada, baik provinsi
maupun kabupaten/kota merupakan win-win solution (jalan tengah-red) demi
menjaga kelangsungan perdamaian Aceh.
“Bukan soal maju atau
mudurnya, tapi ini adalah win-win solution untuk kepentingan kelanjutan
perdamaian,” kata Zaini dalam konferensi pers di Media Center KIP seusai
mendaftar bersama Muzakir Manaf, Jumat (20/1/2012). Konvoi yang membawa
pasangan Zaini-Muzakir tiba di depan Kantor KIP Aceh, Jalan T Nyak
Arief, kompleks gedung Arsip, Banda Aceh sekitar pukul 14.50 WIB.
Dalam
konferensi pers-nya, lebih lanjut Zaini Abdullah menegaskan, PA
bertanggung jawab menciptakan Aceh yang lebih baik. “Kami maju bukan
soal terpilih atau tidak terpilih. Itu Allah yang menenetukan. Kami
masuk dalam pesta demokrasi ini untuk memperlihatkan kami pun ikut
bertanggung jawab untuk masa depan Aceh,” kata Zaini.
Menurutnya,
politik adalah sesuatu yang tak bisa diprediksi. Terkadang di satu waktu
harus ada langkah mundur dan di waktu yang lain perlu maju. Zaini
memberi gambaran tersebut ketika menjawab pertanyaan wartawan terkait
majunya PA mencalonkan kadernya, termasuk cagub/cawagub. Karena
sebelumnya PA bersikeras tak mendaftarkan calon karena pilkada yang
dijalankan KIP tidak sesuai UUPA.
“Seperti dulu kita telah jalani
detik-detik kita mencapai perdamaian di Helsinki, itu juga ada sesuatu
yang kadang perlu maju ke depan sedikit atau mundur ke belakang demi
kelanjutan perdamaian di Aceh, dan sekarang ini telah kita ambil,”
jelasnya.
Zaini juga mengatakan, PA tidak lagi mempersoalkan
Pilkada Aceh pascaputusan MK yang memerintahkan KIP membuka pendaftaran
selama seminggu. Putusan sela MK tersebut dinilai sudah sesuai dan harus
dijalankan KIP. “Soal dasar hukum memang sudah tepat karena apa pun
yang diputuskan oleh MK harus bisa berjalan,” tegasnya.
Begitu
juga dengan calon independen, PA juga tak lagi mempersoalkan. “Bagi kami
adalah bukan soal independen, yang terpenting adalah pelaksanaan
Pilkada Aceh dalam damai seluruhnya,” ujar Zaini yang sebelumnya menetap
di Swedia.
Muzakir Manaf menambahkan, pihaknya yakin meraih suara
pada Pilkada Aceh lebih 60 persen. “Bagi kami PA kalah menang sudah
siap. Tapi kami yakin dan percaya bahwa PA akan menang dan mungkin akan
meraih suara lebih dari 60 persen,” jelasnya.
Keyakinan ini, kata
Muzakir, selain dukungan rakyat, ada delapan partai politik lainnya yang
mendukung pasangan ini. Namun diakuinya, PA masih mememperhitungkan
pasangan Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan sebagai calon terberat. “Saya rasa
Irwandi (saingan terberat-red). Saya rasa itu pun dia kan anak buah
kami. Mungkin mereka sudah menyatu kepada kami lagi, sudah tahu siapa
orang tuanya,” demikian Muzakir.
Sumber : tribunnews.com
Kabar Pilkada Sebelumnya:
- khusus Pilkada Aceh, Mendagri mengajukan uji materi terhadap UU
- Pilkada Aceh Jangan Ada Bendera Putih
- Buka Pendaftaran Kembali, KPU Menunggu Fatwa MK
- Buka Pendaftaran Pilkada Aceh Kembali, Ada di KPU dan Bawaslu
- Kesepakatan di Jakarta, Pilkada Tetap 16 Februari 2012
- Polri Kerahkan 780 Personel Amankan Pilkada Aceh
- Pilkada Aceh Diikuti 115 Pasangan Calon
- PILKADA ACEH: Di tunda lagi ?
- KIP Aceh Tetapkan 4 Calon Gubernur Aceh
- Dokumen Rahasia Antara Dirjen Otda & Partai Aceh
- Pangdam IM, Pengamanan Pilkada Aceh Tidak Ada Penambahan TNI
- KIP Aceh, Tetapkan Pasangan Colon Gubernur Pada Jum'at
- DPRA Tidak Akan Akui Gubernur Terpilih
- Strategi Politik Jitu Jakarta, Berhasil Singkirkan Partai Aceh dari Pilkada
- Pilkada Ditunda, Irwandi Sudah Keluarkan Rp 3 Miliar